KOMPAS.com - Katarak adalah penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan.
Pada umumnya, katarak berkembang secara perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.
Tapi, lama-kelamaan, katarak bisa mengganggu penglihatan dan membuat penderitanya merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, lebih sulit membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyakit katarak tercatat merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.
Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala katarak yang layak diwaspadai, antara lain yakni:
Pada awalnya, kekeruhan dalam penglihatan yang disebabkan oleh katarak mungkin hanya memengaruhi sebagian kecil lensa mata dan penderitanya mungkin tidak menyadari adanya kehilangan penglihatan.
Saat katarak membesar, katarak lebih banyak mengaburkan lensa mata dan mengubah cahaya yang melewati lensa.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala katarak yang lebih terlihat.
Baca juga: 15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya
Buatlah janji untuk pemeriksaan mata jika Anda melihat ada perubahan pada fungsi penglihatan.
Jika Anda mengalami perubahan penglihatan mendadak, seperti penglihatan ganda atau kilatan cahaya, sakit mata mendadak, atau sakit kepala mendadak, segera temui dokter.
Sebagian besar katarak berkembang karena penuaan, biasanya dimulai pada usia sekitar 60-70 tahun.
Beberapa kelainan genetik bawaan yang menyebabkan masalah kesehatan lain juga dapat meningkatkan risiko katarak.
Oleh sebab itu, katarak dapat pula dijumpai pada bayi (kongenital) atau pada usia muda.
Selain itu, katarak dapat disebabkan oleh kondisi mata lain, seperti operasi mata sebelumnya, atau kondisi medis seperti diabetes.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Mata Bengkak Setelah Menangis
Penggunaan obat steroid jangka panjang juga dapat menyebabkan katarak berkembang.
Beberapa faktor risiko katarak lainnya yang bisa mempercepat terjadinya katarak, yakni:
Lensa mata, tempat katarak terbentuk, diposisikan di belakang bagian mata yang berwarna (iris).
Lensa memfokuskan cahaya yang masuk ke mata, menghasilkan gambar yang jelas dan tajam di retina, selaput peka cahaya di mata yang berfungsi seperti film di kamera.
Seiring bertambahnya usia, lensa mata bisa menjadi kurang fleksibel, kurang transparan, dan lebih tebal.
Kondisi medis terkait usia dan lainnya dapat menyebabkan jaringan di dalam lensa rusak dan menggumpal, mengaburkan area kecil di dalam lensa.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Saat katarak terus berkembang, kekeruhan menjadi lebih padat dan menyebar lebih luas di lensa.
Katarak menyebar dan menghalangi cahaya saat melewati lensa, mencegah gambar yang jelas mencapai retina.
Akibatnya, penglihatan penderitanya menjadi kabur.
Katarak pada umumnya berkembang di kedua mata, tapi tidak merata.
Di mana, katarak di salah satu mata mungkin akan lebih parah dari yang lain, menyebabkan perbedaan penglihatan antar mata.
Melansir Health Line, ada beberapa cara pengobatan katarak yang bisa dipilih.
Jika Anda tidak dapat atau tidak tertarik pada operasi katarak, dokter mungkin dapat membantu mengelola gejala katarak Anda.
Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami
Dokter mungkin akan menyarankan kacamata yang lebih kuat, lensa pembesar, atau kacamata hitam dengan lapisan anti silau.
Namun, jika penglihatan sudah mulai benar-benar terganggu, operasi katarak lebih baik segera dilakukan.
Operasi juga perlu dijalani ketika katarak mengganggu pengobatan masalah mata lainnya.
Sejak beberapa dekade lalu, operasi katarak tidak lagi dilakukan dengan teknik ICCE (intra-capsular cataract extraction) maupun ECCE (extracapsular cataract extraction), di mana lensa mata dikeluarkan secara keseluruhan dengan luka sayatan kornea yang cukup besar (sekitar 8 mm), sehingga memerlukan beberapa jahitan.
Tentu, operasi itu juga membuat pasien memerlukan masa penyembuhan yang lebih lama.
Kini ada yang disebut teknik operasi modern, yaitu phacoemulsification (phaco= lensa, emulsification= dihancurkan, bukan dengan laser).
Pada tindakan ini, lensa tidak dikeluarkan secara utuh, akan tetapi dihancurkan menggunakan mesin phako dengan energi ultrasound (40.000 getaran/detik), kemudian masa lensa diaspirasi hingga bersih, dan dipasang intra ocular lens atau lensa tanam khusus.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Pada teknik ini, luka insisi kornea sangat kecil (3 mm), sehingga penyembuhan luka lebih cepat serta kemungkinan komplikasi pasca-operasi lebih kecil.
Anestesi yang dipergunakan cukup hanya dengan tetes mata beberapa kali sebelum operasi.
Operasi katarak ini dilaporkan sangat aman dan tingkat keberhasilannya tinggi.
Kebanyakan orang bisa pulang pada hari yang sama dengan pelaksanaan operasi mereka.
Untuk mengurangi risiko terkena katarak, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
Baca juga: 15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.