KOMPAS.com - Darah pada urin bisa menunjukan adanya penyakit serius dalam tubuh kita, salah satunya hematuria.
Ada dua jenis hematuria yang telah terdiagnosis oleh ahli kesehatan, yakni hematuria kotor atau mikroskopis.
Seseorang bisa dikatakan menderita hematuria kotor jika terdapat bintik darah pada urin atau urin bewarna merah.
Sedangkan hematuria mikroskopis hanya bisa didtekesi lewat laboratorium.
Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya
Ada banyak hal yang bisa memicu hematuria. Berikut penyebab potensial hematuria:
1. Infeksi
Infeksi adalah penyebab umum hematuria. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri di uretra, saluran yang membawa urin keluar dari tubuh dari kandung kemih.
Infeksi bisa menyebar atau berpindah ke kandung kemih hingga ginjal. Kondisi ini sering menyebabkan penderitanya merasa sakit dan sering buang air kecil.
2. Batu Ginjal
Batu di area ginjal atau kandung kemih juga bisa memicu hematuria. Kondisi ini terjadi ketika terjadi pembentukan endapan keras yang berasal dari mineral dan garam di saluran kemih atau ginjal.
3. Pembesaran prostat
Pada pria paruh baya ke atas, penyebab hematuria yang cukup umum adalah pembesaran prostat.
Ketika prostat membesar, uretra akan tertekan dan memicu masalah pada kandung kemih.
Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan munculnya darah pada urin.
4. Penyakit ginjal
Ginjal yang sakit atau mengalami peradangan dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini bisa timbul dengan sendirinya atau sebagai bagian dari penyakit lain, seperti diabetes.
5. Kanker
Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan darah pada urin. Kondisi ini seringkai terjadi pada kasus kanker stadium lanjut.
6. Efek obat
Jenis obat-obatan tertentu juga bisa memicu hematuria. Berikut obat yang bisa menyebabkan hematuria:
Baca juga: 4 Cara Mencegah Batu Ginjal
Metode pengobatan hematuria didasarkan pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal yang besar bisa terasa nyeri jika tidak ditangani.
Biasanya, dokter akan mengatasinya dengan memberikan resep obat yang bisa membantu mengeluarkan endapan yang terbentuk.
Selain itu, dokter juga bisa melakukan tindakan yang disebut extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) untuk memecah batu.
Metode pengobatan ini memanfaatkan penggunaan gelombang suara untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dikeluarkan melalui urin.
Hematuria karena pembesaran prostat biasanya diatasi dengan obat, seperti penghambat alfa atau penghambat reduktase 5 alfa.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah hematuria. Berikut langkah tersebut: