Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Penyebab Munculnya Darah Pada Urin dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 23/09/2020, 19:34 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Darah pada urin bisa menunjukan adanya penyakit serius dalam tubuh kita, salah satunya hematuria.

Ada dua jenis hematuria yang telah terdiagnosis oleh ahli kesehatan, yakni hematuria kotor atau mikroskopis.

Seseorang bisa dikatakan menderita hematuria kotor jika terdapat bintik darah pada urin atau urin bewarna merah.

Sedangkan hematuria mikroskopis hanya bisa didtekesi lewat laboratorium.

Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya

Penyebab

Ada banyak hal yang bisa memicu hematuria. Berikut penyebab potensial hematuria:

1. Infeksi

Infeksi adalah penyebab umum hematuria. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri di uretra, saluran yang membawa urin keluar dari tubuh dari kandung kemih.

Infeksi bisa menyebar atau berpindah ke kandung kemih hingga ginjal. Kondisi ini sering menyebabkan penderitanya merasa sakit dan sering buang air kecil.

2. Batu Ginjal

Batu di area ginjal atau kandung kemih juga bisa memicu hematuria. Kondisi ini terjadi ketika terjadi pembentukan endapan keras yang berasal dari mineral dan garam di saluran kemih atau ginjal.

3. Pembesaran prostat

Pada pria paruh baya ke atas, penyebab hematuria yang cukup umum adalah pembesaran prostat.

Ketika prostat membesar, uretra akan tertekan dan memicu masalah pada kandung kemih.

Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan munculnya darah pada urin.

4. Penyakit ginjal

Ginjal yang sakit atau mengalami peradangan dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini bisa timbul dengan sendirinya atau sebagai bagian dari penyakit lain, seperti diabetes.

5. Kanker

Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan darah pada urin. Kondisi ini seringkai terjadi pada kasus kanker stadium lanjut.

6. Efek obat

Jenis obat-obatan tertentu juga bisa memicu hematuria. Berikut obat yang bisa menyebabkan hematuria:

  • penisilin
  • aspirin
  • pengencer darah seperti heparin dan warfarin (Coumadin)
  • siklofosfamid, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Batu Ginjal

Cara mengatasi

Metode pengobatan hematuria didasarkan pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal yang besar bisa terasa nyeri jika tidak ditangani.

Biasanya, dokter akan mengatasinya dengan memberikan resep obat yang bisa membantu mengeluarkan endapan yang terbentuk.

Selain itu, dokter juga bisa melakukan tindakan yang disebut extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) untuk memecah batu.

Metode pengobatan ini memanfaatkan penggunaan gelombang suara untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dikeluarkan melalui urin.

Hematuria karena pembesaran prostat biasanya diatasi dengan obat, seperti penghambat alfa atau penghambat reduktase 5 alfa.

Mencegah

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah hematuria. Berikut langkah tersebut:

  • Untuk mencegah infeksi, minumlah banyak air setiap hari, buang air kecil segera setelah berhubungan seksual, dan jaga kebersihan diri yang baik.
  • Untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, minum banyak air dan hindari konsumsi garam berlebih dan makanan tertentu seperti bayam yang bisa memicu terbentuknya endapan.
  • Untuk mencegah kanker kandung kemih, hentikan merokok, batasi paparan bahan kimia, dan minum banyak air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com