Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Menghilangkan Nyeri Haid Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Kompas.com - Diperbarui 30/03/2022, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Haid atau menstruasi dapat menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi perempuan yang dialami setiap bulan.

Hal ini karena munculnya rasa tidak nyaman pada beberapa bagian tubuh tertentu baik sebelum, saat, atau sesudah hari-hari menstruasi.

Rasa tidak nyaman di sekitar perut saat wanita sedang menstruasi adalah keluhan yang paling umum ditemui. Keluhan lainnya biasanya di area sekitar payudara atau bagian tubuh lain.

Rasa tidak nyaman ini bisa dimulai sejak pra-haid sampai beberapa hari saat menstruasi.

Selama menstruasi, otot-otot rahim wanita akan berkontraksi untuk membantu melepaskan lapisan pembuluh darah yang menumpuk.

Baca juga: Waspadai Nyeri Haid yang Mengarah pada Gejala Endometriosis

Pada kondisi ini, wanita terkadang akan mengalami kram perut, yang merupakan tanda otot rahim sedang bekerja.

Sedangkan beberapa wanita lainnya bisa jadi mengalami kram yang disertai dengan rasa mual, muntah, sakit kepala, dan bahkan diare.

Tingkatan nyeri haid yang dirasakan tiap wanita memang dapat bervariasi.

Dokter tidak yakin mengapa beberapa wanita mengalami nyeri haid dan yang lainnya tidak.

Tetapi, beberapa faktor ini disinyalir berhubungan dengan rasa sakit yang lebih hebat:

  • Mengalami aliran darah yang deras
  • Memiliki anak pertama
  • Berusia di bawah 20 tahun atau baru saja memulai menstruasi
  • Memiliki produksi berlebih atau kepekaan terhadap prostaglandin, hormon yang memengaruhi rahim
  • Faktor lain termasuk endometriosis (pertumbuhan jaringan rahim yang tidak normal) dan penggunaan alat kontrasepsi

Baca juga: 4 Cara Atasi Bad Mood Saat PMS Rekomendasi Dokter Spesialis Obgyn

Cara menghilangkan nyeri saat haid

Untuk kram perut ringan dan sementara akibat haid, beberapa pengobatan rumahan tersedia guna membantu meredakannya.

Berikut ini beberapa tips atau cara menghilangkan nyeri haid yang dapat dicoba:

1. Mengonsumsi obat yang dijual bebas

Melansir Health Line, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah bentuk pereda nyeri utama yang dijual bebas yang direkomendasikan untuk nyeri haid dan perdarahan menstruasi yang berat.

NSAID termasuk ibuprofen (Advil) dan naproxen (Aleve).

Obat-obatan ini dapat membantu menurunkan produksi prostaglandin dalam tubuh.

Seperti diketahui, ada pendapat yang mengaitkan penyebab nyeri haid dengan hormon prostaglandin yang dikeluarkan oleh endometrium (lapisan terdalam rahim yang luruh saat haid), yang menyebabkan kontraksi rahim dan mengakibatkan nyeri.

Baca juga: 10 Obat Kolesterol untuk Turunkan Kolesterol Tinggi

2. Kompres panas

Menerapkan panas ke perut dan punggung bawah saat mengalami nyeri haid dapat mengurangi rasa sakit.

Sebuah studi pada 2012 yang berfokus pada 147 wanita berusia 18 hingga 30 tahun yang memiliki siklus menstruasi teratur menemukan bahwa heat patch pada suhu 40 derajat Celsius sama efektifnya dengan ibuprofen.

Jika tidak memiliki botol air panas atau bantal pemanas, Anda bisa memilih untuk mandi air hangat atau gunakan handuk panas.

Anda juga bisa membuat bantal pemanas sendiri, berikut caranya:

  • Potong dan jahit dua lembar kain menjadi satu, sisakan lubang di bagian atas
  • Isi dengan beras mentah dan jahit lubangnya
  • Panaskan dalam microwave selama beberapa menit ke suhu yang diinginkan
  • Ingat, jangan terlalu panas
  • Lalu dinginkan, jika perlu
  • Atau bungkus pembalut buatan sendiri dengan handuk untuk mengurangi perpindahan panas

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?

3. Memijat dengan minyak esensial

Terapi pijat selama kurang lebih 20 menit dapat membantu mengurangi nyeri haid.

Sebuah studi pada 2010 mengamati 23 wanita dengan nyeri haid yang disebabkan oleh endometriosis.

Para peneliti menemukan bahwa pijat dapat secara signifikan mengurangi rasa sakit segera dan sesudahnya.

Terapi pijat untuk menstruasi melibatkan penekanan pada titik-titik tertentu seperti di sekitar perut, bagian perut samping, dan punggung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com