Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat

Kompas.com - 09/10/2020, 10:45 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

"Sejak mengubah pola makan dan gaya hidup, saya tak lagi menggunakan antidepresan dan serangan kecemasan tak lagi datang selama berbulan-bulan," ucap Green.

Bukti ilmiah

Apa yang dialami oleh mereka bukan sekadar mitos atau omong kosong belaka. Dalam sebuah laman Vegan Life Mag, ahli nutrisi Rose Glover juga membagikan penelitiannya mengenai kaitan antara makanan dan gangguan kecemasan atau stres.

Saat stres atau cemas, orang-orang biasanya akan memilih makanan menenangkan seperti karbohidrat olahan (misalnya, pizza dan burger) dan makanan tinggi gula.

Jenis makanan tersebut memang melepaskan molekul serotonin yang mendorong rasa bahagia.

"Namun, hal itu hanya bersifat sementara dan justru memicu ketidakseimbangan gula darah yang bisa memperburuk kecemasan dan gangguan suasana hati," ucap Glover.

Untuk mengatasi hal itu, Glover menyarankan kita agar memilih konsumsi kacang-kacangan dan sayuran hijau.

Baca juga: Tak Hanya Ganggu PIkiran, Kecemasan Juga Sebabkan Gangguan Fisik

Menurutnya, kacang-kacangan mampu meredakan kecemasan dan depresi karena kandungan seng yang tinggi.

"Seng memainkan peran penting dalam cara otak dan tubuh merespon stres," ucap dia.

Selain itu, memperbanyak konsumsi sayuran hijau juga membantu menenangkan sistem saraf dan mengatur respon stres.

Sayuran hijau juga sumber vitamin B yang baik untuk membantu manajemen kecemasan.

"Pastikan Anda mengonsumsi minimal satu porsi sayuran setiap hari," saran Gloover.

Biji-bijian utuh, seperti gandum dan quinoa, juga kaya akan magnesium dan vitamin B. Nutrisi tersebut sangat membantu otak agar rileks, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.

Riset 2017 juga membuktikan memperbanyak konsumsi buah, sayur, kacang, dan biji-bijian, juga membantu pemulihan depresi dan kecemasan.

Makanan yang kaya asam lemak omega 3, seperti yang ada dalam kenari, kedelai, alpukat, dan bluberry, juga memiliki manfaat yang sama.

Sementara itu, makanan tinggi gula bisa menurunkan protein yang disebut faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF). Jenis protein tersebut terlibat dalam perkembangan depresi dan kecemasan.

Itu sebabnya, kita juga disarankan untuk menghindari makanan tinggi gula demi kesehatan mental yang lebih baik.

Baca juga: Kabar Bahagia, 6 Makanan Ini Bantu Redakan Anxiety

Apa yang kita makan memang turut menentukan kondisi mental kita.

Pasalnya, mikroorganisme di usus kita dapat berkomunikasi dengan otak dan beberapa sistem yang dapat berperan dalam depresi dan kecemasan, sedangkan komposisi mikrobiota usus juga dipengaruhi oleh nutrisi.

Jadi, tak ada salahnya kita mulai mencoba mengubah pola makan demi kesehatan mental kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com