Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 02/11/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ketika seseorang menderita GERD, otot-otot ini tidak menutup sepenuhnya, yang memungkinkan asam lambung dan makanan yang dicerna sebagian naik kembali ke pipa makanan.

Refluks asam ini bisa menyebabkan mulas.

Sayangnya, diperkirakan 89 persen penderita asma juga akan mengalami GERD.

Pada asma terkait GERD, asam lambung mengiritasi ujung saraf di pipa makanan.

Baca juga: 9 Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik Dikonsumsi

Otak merespons dengan mempersempit saluran udara kecil di paru-paru, yang memicu gejala asma.

Terkadang, seseorang mungkin menghirup asam lambung ke paru-parunya. Hal ini dapat mengiritasi saluran udara dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan dada sesak.

Kunci untuk mengobati asma terkait GERD adalah mengobati refluks asam.

Perawatan yang bisa dilakukan, termasuk:

  • Obat bebas (misalnya Pepcid A-C)
  • Makan lima atau enam porsi kecil sehari daripada tiga kali makan besar
  • Mengenakan pakaian longgar di sekitar pinggang
  • Menghindari berbaring dalam waktu 3 jam setelah makan
  • Berhenti merokok

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Orang dengan GERD juga dapat memilih untuk mengurangi atau menghindari makanan berikut karena dapat memicu refluks asam::

  • Gorengan dan makanan berlemak
  • Alkohol
  • Minuman berkafein
  • Cokelat
  • Permen
  • Jeruk dan buah sejenis lainnya
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Produk berbahan tomat
  • Makanan pedas

5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Melansir Very Well Health, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit paru progresif yang menyulitkan tubuh untuk mengeluarkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Orang dengan PPOK mungkin mengalami sesak napas yang mengakibatkan penurunan tingkat energi. Ini dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

Karena pernapasan dan pencernaan membutuhkan banyak energi, beberapa orang dengan PPOK mungkin menjadi sesak setelah makan.

Baca juga: Kanker Paru-paru: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Gejala umum PPOKlainnya termasuk:

  • Sering batuk
  • Sesak di dada
  • Mengi

Perut kenyang atau perut kembung dapat memperburuk kesulitan bernapas pada penderita PPOK.

Orang-orang mungkin melihat perbaikan pada gejala mereka jika mereka makan dalam porsi kecil dan sering daripada lebih sedikit makan besar, dan menghindari makanan yang menyebabkan gas dan kembung.

The COPD Foundation menawarkan beberapa tips lain untuk mengurangi sesak napas setelah makan, di antaranya yakni:

  • Istirahat selama 30 menit sebelum dan sesudah makan
  • Makan perlahan
  • Mengurangi makanan manis yang bisa menyebabkan kelelahan
  • Menghindari berbaring setelah makan
  • Menghindari makan saat sesak napas karena dapat memerangkap gas, yang memperburuk kesulitan bernapas

Baca juga: 3 Jenis Rokok Elektrik dan Bahayanya bagi Saluran Pernapasan

Kapan harus ke dokter?

Orang yang mengalami sesak napas terus-menerus setelah makan jelas perluke dokter.

Dokter akan melakukan tes untuk menentukan penyebab yang mendasari dan mungkin meresepkan obat untuk meredakan gejala.

Terkadang, sesak napas dapat mengindikasikan kondisi medis yang serius.

Menurut American Lung Association, penting untuk mencari pertolongan medis jika sesak napas terjadi saat istirahat, berlangsung lebih dari 30 menit, atau terjadi bersamaan dengan salah satu hal berikut:

  • Nyeri atau tekanan di dada
  • Kesulitan bernapas saat berbaring telentang
  • Mengi
  • Pusing atau sakit kepala
  • Demam, menggigil, dan batuk
  • Semburat biru di bibir atau ujung jari
  • Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau