Ketika seseorang menderita GERD, otot-otot ini tidak menutup sepenuhnya, yang memungkinkan asam lambung dan makanan yang dicerna sebagian naik kembali ke pipa makanan.
Refluks asam ini bisa menyebabkan mulas.
Sayangnya, diperkirakan 89 persen penderita asma juga akan mengalami GERD.
Pada asma terkait GERD, asam lambung mengiritasi ujung saraf di pipa makanan.
Baca juga: 9 Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik Dikonsumsi
Otak merespons dengan mempersempit saluran udara kecil di paru-paru, yang memicu gejala asma.
Terkadang, seseorang mungkin menghirup asam lambung ke paru-parunya. Hal ini dapat mengiritasi saluran udara dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan dada sesak.
Kunci untuk mengobati asma terkait GERD adalah mengobati refluks asam.
Perawatan yang bisa dilakukan, termasuk:
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Orang dengan GERD juga dapat memilih untuk mengurangi atau menghindari makanan berikut karena dapat memicu refluks asam::
5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Melansir Very Well Health, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit paru progresif yang menyulitkan tubuh untuk mengeluarkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Orang dengan PPOK mungkin mengalami sesak napas yang mengakibatkan penurunan tingkat energi. Ini dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
Karena pernapasan dan pencernaan membutuhkan banyak energi, beberapa orang dengan PPOK mungkin menjadi sesak setelah makan.
Baca juga: Kanker Paru-paru: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala umum PPOKlainnya termasuk:
Perut kenyang atau perut kembung dapat memperburuk kesulitan bernapas pada penderita PPOK.
Orang-orang mungkin melihat perbaikan pada gejala mereka jika mereka makan dalam porsi kecil dan sering daripada lebih sedikit makan besar, dan menghindari makanan yang menyebabkan gas dan kembung.
The COPD Foundation menawarkan beberapa tips lain untuk mengurangi sesak napas setelah makan, di antaranya yakni:
Baca juga: 3 Jenis Rokok Elektrik dan Bahayanya bagi Saluran Pernapasan
Orang yang mengalami sesak napas terus-menerus setelah makan jelas perluke dokter.
Dokter akan melakukan tes untuk menentukan penyebab yang mendasari dan mungkin meresepkan obat untuk meredakan gejala.
Terkadang, sesak napas dapat mengindikasikan kondisi medis yang serius.
Menurut American Lung Association, penting untuk mencari pertolongan medis jika sesak napas terjadi saat istirahat, berlangsung lebih dari 30 menit, atau terjadi bersamaan dengan salah satu hal berikut:
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.