Ketika paru-paru seseorang tidak cukup sehat untuk mengeluarkan partikel, mereka dapat mengembangkan pneumonia aspirasi.
Kondisi ini terjadi ketika partikel menyebabkan infeksi di dalam kantung udara salah satu atau kedua paru-paru.
Gejala pneumonia aspirasi meliputi:
Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak
Perawatan untuk pneumonia aspirasi bergantung pada kesehatan seseorang secara keseluruhan dan tingkat keparahan kondisinya.
Dalam kebanyakan kasus, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
3. Hernia hiatus
Hernia terjadi ketika suatu organ atau jaringan menekan dan mencuat ke bagian tubuh yang bukan tempatnya.
Sementara, hernia hiatus adalah kondisi di mana bagian lambung mencuat ke area dada melalui lubang diafragma (hiatus)
Hernia hiatus dapat menyebabkan sesak napas yang memburuk setelah makan.
Hernia paraesofageal adalah jenis hernia hiatus yang terjadi saat bagian lambung mencuat di samping pipa makanan.
Jika tumbuh terlalu besar, dapat mendorong diafragma dan menekan paru-paru, menyebabkan nyeri dada dan sesak napas.
Gejala ini mungkin lebih buruk setelah makan, karena perut yang kenyang meningkatkan tekanan pada diafragma.
Beberapa hernia paraesofagus tidak memerlukan pengobatan.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit
Namun, seseorang mungkin memerlukan pembedahan jika mengalami gejala berikut:
Seorang ahli bedah biasanya akan memperbaiki hernia paraesophageal menggunakan operasi lubang kunci, atau operasi laparoskopi.
Dokter akan menempatkan kamera kecil yang menyala, yang disebut laparoskop, ke dalam pipa makanan (esofagus) untuk melihat dan menggerakkan perut kembali ke posisinya.
Operasi laparoskopi adalah prosedur invasif minimal, dan kebanyakan orang bisa sembuh total dalam waktu 4 minggu.
Baca juga: 3 Gejala Hernia (Turun Berok) yang Perlu Diwaspadai
4. Asma terkait GERD
Orang yang menderita asma mungkin mengalami sesak napas setelah makan, terutama jika mereka juga menderita penyakit GERD.
Asma adalah penyakit yang memengaruhi saluran udara di dalam paru-paru.
Pada asma, alergen atau iritan yang masuk ke paru-paru menyebabkan saluran udara menyempit. Ini memicu berbagai gejala pernapasan, termasuk:
Sedangkan, GERD adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi otot-otot di pipa makanan atau esofagus, yaitu saluran yang menghubungkan mulut dan perut.
Biasanya, otot di dalam pipa makanan semakin mengecil untuk menahan makanan di dalam perut setelah makan.