KOMPAS.com – Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari golongan paramycovirus.
Virus ini dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur, sekresi hidung, dan kontak pribadi yang dekat.
Virus yang masuk ke dalam tubuh akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan pada kelenjar parotis.
Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai
Kelenjar parosis adalah kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi air liur.
Gondongan pada umumnya menyerang orang yang tidak divaksinasi dan terjadi di lingkungan kontak dekat, seperti sekolah atau kantor.
Merangkum NHS, gejala gondongan biasanya berkembang 14 sampai 25 hari setelah terinfeksi virus gondongan.
“Penundaan” ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Masa inkubasi rata-rata sekitar 17 hari.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mungkin muncul ketika gejala gondongan brkembang:
1. Pipi bengkak
Tanda utama dari gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis yang menyebabkan pipi mengembang.
Kelenjar parotis adalah sepasang kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi air liur.
Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya
Oleh sebab itu, kelenjar parotis biasa disebut juga sebagai kelenjar ludah.
Kelenjar ini terletak di kedua sisi wajah, tepat di bawah telinga.
Kedua kelenjar biasanya terpengaruh oleh pembengkakan, meski terkadang bisa juga hanya satu kelenjar yang terpengaruh.
2. Nyeri dan kesulitan menelan
Pembengkakan pada kelenjar ludah sendiri dapat menyebabkan rasa nyeri dan kesulitan menelan.
3. Gejala lainnya
Gejala yang lebih umum sering berkembang beberapa hari sebelum kelenjar parotis membengkak.
Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter
Ini bisa termasuk:
Jika Anda mencurigai adanya gondongan, penting untuk segera menghubungi dokter.
Meskipun infeksinya biasanya tidak serius, gondongan memiliki gejala yang mirip dengan infeksi lain yang lebih serius, seperti demam kelenjar dan tonsilitis.
Jadi, yang terbaik adalah mengunjungi dokter, sehingga mereka dapat memastikan (atau mengesampingkan) diagnosis gondongan.
Penting juga untuk memberi tahu dokter terlebih dahulu jika Anda ingin berkunjung, sehingga pengaturan dapat dibuat untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain terutama di ruang tunggu.
Seperti diketahui, gondongan sangat menular sekitar sembilan hari setelah gejala muncul.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Pinggang Saat Bangun Tidur dan Cara Mengobatinya
Komplikasi gondongan memang jarang terjadi, tetapi beberapa berpotensi serius, sehingga patut diwaspadai.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan komplikasi gondongan melibatkan peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh lain, seperti:
1. Testis
Kondisi ini yang dikenal sebagai orkitis, menyebabkan salah satu atau kedua testis membengkak pada pria yang telah mencapai masa pubertas.
Orkitis itu menyakitkan, tetapi jarang menyebabkan ketidakmampuan menjadi ayah bagi seorang anak (kemandulan).
Baca juga: 3 Gejala Kanker Testis yang Perlu Diwaspadai
2. Otak
Infeksi virus seperti gondongan dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis). Ensefalitis dapat menyebabkan masalah neurologis dan mengancam jiwa.
3. Membran dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang
Kondisi ini, yang dikenal sebagai meningitis, dapat terjadi jika virus gondongan menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi sistem saraf pusat.
4. Pankreas
Tanda dan gejala kondisi ini, yang dikenal sebagai pankreatitis, termasuk nyeri di perut bagian atas, mual, dan muntah.
5. Komplikasi lain
Komplikasi lain dari gondongan termasuk:
Baca juga: Makan Pedas Saat Hamil Bisa Picu Keguguran, Mitos atau Fakta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.