Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam: Manfaat, Batas Aman, Bahaya Kekurangan dan Kelebihan

Kompas.com - 08/12/2020, 16:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Garam adalah salah satu bumbu utama yang menambah cita rasa dalam masakan.

Selain dicampurkan dalam masakan, garam juga kerap disajikan di meja makan sebagai pelengkap atau kondimen bersama dengan lada.

Jenis garam saat ini juga beragam. Ada garam dapur, garam himalaya, sampai garam laut.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu garam, manfaat garam, batas aman, sampai bahayanya apabila kekurangan dan kelebihan garam.

Baca juga: Benarkah Garam Himalaya Baik untuk Kesehatan?

Apa itu garam?

Melansir Healthline, garam dikenal dengan natrium klorida (NaCl). Komposisi garam terdiri atas 40 persen natrium dan 60 persen klorida.

Kandungan garam bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya. Ada yang mengandung kalsium, besi, zinc, dan yodium.

Sedikit menengok ke belakang, sejarah garam dulunya digunakan untuk mengawetkan makanan.

Zat yang terkandung dalam garam dapat mencegah pertumbuhan bakteri, biang makanan basi atau busuk.

Sebagian besar garam yang dikonsumsi sehari-hari ditambang dari air laut atau air kaya mineral dari bawah tanah.

Baca juga: Konsumsi Garam untuk Penderita Asam Lambung, Bagaimana Baiknya?

Manfaat garam untuk kesehatan

GaramShutterstock Garam
Dilansir dari Everyday Health, Garam tak sekadar bumbu untuk menambah cita rasa atau mengawetkan makanan.

Lebih dari itu, tubuh kita membutuhkan garam dalam jumlah yang cukup agar bisa bekerja dengan optimal. Berikut beberapa fungsi garam untuk tubuh kita:

  • Membantu kinerja tiroid yang mengontrol metabolisme seluruh tubuh
  • Menjaga tingkat hidrasi dan keseimbangan elektrolit agar setiap organ berfungsi dengan baik
  • Menjaga kestabilan tekanan darah

Kendati manfaat garam untuk kesehatan sangat penting, namun konsumsi garam harus cukup atau sesuai takaran batas aman.

Baca juga: 5 Manfaat Kumur dengan Air Garam yang Sayang Dilewatkan

Batas aman konsumsi garam per hari

Garam juga kerap disebut natrium atau sodium. Namun patokan perhitungan keduanya berbeda.

Sebanyak 1 gram atau 1.000 miligran natrium, setara dengan 2,5 gram garam.

Sejumlah organisasi kesehatan memiliki standar berbeda-beda terkait batas aman konsumsi garam per hari.

Kementerian Kesehatan menyarankan, batas aman konsumsi garam per hari bagi orang dewasa dengan kondisi fisik sehat adalah 1 sendok teh garam, setara 5 gram garam, atau 2.000 miligram natrium.

Pastikan konsumsi garam atau natrium setiap hari tidak melebihi batas aman.

Kelebihan atau kekurangan garam bisa sama-sama berdampak negatif bagi tubuh.

Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Garam Berlebihan Lemahkan Daya Tahan Tubuh

Bahaya kekurangan dan kelebihan garam

Ilustrasi menambahkan garam webphotographeer Ilustrasi menambahkan garam
Beberapa penelitian menunjukkan, kekurangan garam atau diet rendah garam bisa berbahaya bagi tubuh. Efek kekurangan garam di antaranya:

  • Meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida
  • Meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung
  • Meningkatkan risiko kematian pada penderita gagal jantung
  • Meningkatkan resistensi insulin

Namun faktanya, selama ini lebih banyak orang yang kelebihan garam ketimbang kekurangan garam. Bahaya konsumsi garam berlebihan di antaranya:

  • Meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal
  • Lebih berisiko terkena osteoporosis
  • Meningkatkan risiko kanker perut

Baca juga: Beda dengan Garam Dapur, Ini Segudang Manfaat Garam Epsom

Hal yang perlu diingat, konsumsi garam yang dihitung tidak hanya berasal dari garam yang ditambahkan ke dalam bumbu masakan saja.

Segala bentuk makanan olahan, makanan beku, dan makanan berpengawet bisa dipastikan tinggi garam.

Selain itu, saus, makanan siap saji, sampai sereal juga termasuk makanan tinggi garam.

Agar konsumsi garam tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatan, batasi konsumsi makanan olahan, beku, berpengawet, sampai siap saji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau