Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan bagaimana hal itu dapat memengaruhi pengelolaan berat badan jangka panjang.
3. Mengurangi kadar kolesterol
Mengikuti diet glikemik rendah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
4. Kontrol nafsu makan
Salah satu teori tentang pengaruh diet rendah glikemik adalah pengendalian nafsu makan.
Konsep pemikirannya adalah bahwa makanan dengan indek glikemik tinggi dapat menyebabkan peningkatan cepat dalam glukosa darah, respon insulin yang cepat dan selanjutnya cepat kembali ke rasa lapar.
Maka dari itu, makanan rendah glikemik pada gilirannya akan menunda perasaan lapar.
Sementara, jika diet rendah GI menekan nafsu makan, efek jangka panjangnya adalah diet semacam itu akan membuat orang cenderung memilih untuk makan lebih sedikit dan dapat mengatur berat badan dengan lebih baik.
Baca juga: 6 Bahaya Diet Rendah Karbohidrat
Diet sehat dan rendah glikemik harus terdiri dari sebagian besar makanan GI rendah, seperti:
Makanan tanpa nilai indeks glikemik atau makanan dengan indeks glikemik sangat rendah juga dapat dinikmati sebagai bagian dari diet glikemik rendah yang seimbang.
Beberapa makanan yang masuk kategori tesebut, di antaranya yakni:
Baca juga: 7 Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Sementara itu, beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi yang perlu dibatasi konsumsinya ketika tengah menerapkan diet rendah rendah glikemik di antaranya, yakni:
Idealnya, cobalah mengganti makanan tersebut dengan makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah bila memungkinkan.
Perlu diingat bahwa indeks glikemik berbeda dengan beban glikemik (GL).
Berbeda dengan indeks glikemik, yang tidak memperhitungkan jumlah makanan yang dimakan, faktor beban glikemik dalam jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan untuk menentukan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kadar gula darah.