Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2020, 08:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tapi, menurut Tata, isu ini punya dampak yang cukup besar dan cukup penting untuk anak-anak di kehidupan sekarang maupun selanjutnya.

Sebagai gambaran, dia menemukan banyak anak remaja tidak mendapatkan pemahaman dari orangtua di rumah terkait dengan bagaimana mereka harus mempersiapkan diri ketika menghadapi pubertas.

“Ketika kami buka sharing di sejumlah tempat, ternyata banyak adik-adik mengaku kaget ketika mengetahui menstruasi ada darah. Terus yang laki-laki bingung, bangun tidur kok kaya ngompol,” tutur dia.

Tata bahkan pernah menemukan ada beberapa anak remaja yang sudah melakukan aktivitas seperti masturbasi maupun menggesekkan alat kelamin dengan pasangan (petting) tanpa banyak tahu risikonya.

Di sinilah, menurut dia, pemberian informasi atau edukasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi penting untuk anak-anak dan remaja guna mengenalkan tubuh mereka.

“Setelah mengenal, adik-adik diharapkan bisa menjaga tubuhnya. Nah, ini bisa berdampak terus sampai adik-adik misalnya tahu harus menjaga diri ketika ada orang tidak dikenal mau sentuh tubuh mereka,” jelas Tata.

Jadi, pendidikan seks bisa membantu anak-anak dan remaja untuk mengerti perubahan fisik yang terjadi selama pubertas dan mengajarkan bagaimana merawat tubuh, termasuk memahami consent (persetujuan) dan mencegah kekerasan seksual.

Tak hanya itu, Tata mengungkap, pendidikan seks penting diberikan agar anak remaja dapat menyikapi mitos dan kesalahan informasi seputar kespro, mengatur hubungan, perubahan emosional, dan sosial, serta menghindari hal-hal terkait dengan risiko perilaku seks, seperti hamil di luar nikah, dan mencegah penyakit menular seksual (PMS) maupun HIV/AIDS.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

“Itu mengapa juga pendidikan seks bisa dibilang sebagai cikal bakal pendidikan berkeluarga yang memiliki makna sangat penting,” tutur dia.

Tata bersama Tenggara sendiri pernah melakukan survei soal tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di NTT pada 2017.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com