Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab Nyeri Panggul pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 29/12/2020, 14:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus adalah suatu kondisi yang menyebabkan gejala usus seperti kram.

IBS tidak sama dengan penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan jangka panjang pada saluran pencernaan.

IBS memengaruhi sekitar dua kali lebih banyak wanita daripada pria dan biasanya dimulai sebelum usia 50 tahun.

Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Bantu Mengatasi Sakit Perut

Nyeri perut dan kram IBS biasanya membaik saat penderitanya buang air besar.

Selain nyeri pinggul, gejala IBS lainnya termasuk:

  • Kembung
  • Gas
  • Diare
  • Sembelit
  • Lendir di tinja

8. Masalah pada saraf pudendal

Saraf pudendus berfugsi memasok perasaan ke alat kelamin, anus, dan uretra.

Cedera, pembedahan, atau pertumbuhan dapat memberi tekanan pada saraf ini di area masuk atau keluar dari panggul.

Pudendal nerve entrapment atau jebakan saraf pudendal menyebabkan nyeri saraf.

Ini terasa seperti sengatan listrik atau nyeri yang sangat menyakitkan di alat kelamin, area antara alat kelamin dan rektum (perineum), dan di sekitar rektum.

Rasa sakit bertambah parah saat penderita duduk, dan membaik saat mereka berdiri atau berbaring.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Saat Diare?

Gejala jebakan saraf pudendal lainnya termasuk:

  • Kesulitan memulai aliran urine
  • Kebutuhan yang sering atau mendesak untuk buang air kecil
  • Sembelit
  • Buang air besar yang menyakitkan
  • Mati rasa pada penis dan skrotum (pada pria) atau vulva (pada wanita)
  • Kesulitan mendapatkan ereksi (pada pria)

9. Adhesi

Adhesi adalah pita jaringan mirip parut yang membuat organ dan jaringan di perut saling menempel.

Seseorang bisa mendapatkan perlekatan setelah menjalani operasi pada perut.

Sekitar 93 persen orang yang menjalani operasi perut mengalami perlengketan setelahnya.

Adhesi tidak selalu menimbulkan gejala.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Tapi saat organ dan jaringan di perut saling menempel, sakit perut adalah gejala yang paling umum terjadi.

Sensasi tarikan tajam dan nyeri sering dilaporkan.

Melansir Medical News Today, meskipun perlengketan biasanya tidak menimbulkan masalah, jika usus saling menempel dan tersumbat, seseorang bisa mengalami sakit perut yang parah atau gejala seperti ini:

  • Mual
  • Muntah
  • Perut bengkak
  • Sembelit
  • Suara keras di perut

Temui dokter segera jika Anda memiliki gejala-gejala ini.

Nyeri panggul sementara dan ringan mungkin memang tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Namun, jika rasa sakitnya parah atau berlanjut selama lebih dari seminggu, lebih baik segeralah buat janji bertemu dengan dokter.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Peradangan yang Perlu Diwaspadai

Seseorang juga harus menemui dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Darah dalam urine
  • Urine berbau busuk
  • Kesulitan buang air kecil
  • Ketidakmampuan untuk BAB
  • Perdarahan antar periode (pada wanita)
  • Demam
  • Badan panas dingin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau