Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mitos dan Fakta Penentuan Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan

Kompas.com - 01/01/2021, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang percaya pola makan tertentu hingga waktu berhubungan seksual bisa menentukan jenis kelamin bayi.

Sayangnya, semua mitos tersebut belum terbukti kebenarannya. Dalam kehamilan, peluang memiliki bayi perempuan dan laki-laki seimbang, yakni 50:50.

Ada banyak mitos seputar penentuan jenis kelamin bayi. Berikut mitos tersebut: 

1. Waktu berhubungan seks menentukan jenis kelamin bayi

Banyak orang percaya berhubungan seksual mendekati masa ovulasi meningkatkan kemungkinan sperma kromosom Y mencapai sel telur lebih dahulu.

Sebaliknya, hubungan seksual yang dilakukan jauh dari waktu ovulasi memungkinkan sperma kromosom X yang akan lebih dahulu membuahi sel telur.

Faktanya, hubungan seksual menjelang masa ovulasi hanya akan meningkatkan peluang pembuahan, tidak memengaruhi jenis kelamin bayi.

Baca juga: Tanda-Tanda Masa Subur untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan

2. Wanita yang banyak mengonsumsi potasium besar kemungkinannya memiliki anak lelaki

Satu studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kalium dan peluang untuk memiliki bayi laki-laki.

Sayangnya, temuan dalam studi tersebut tidak signifikan. Faktanya, hanya ada lima persen wanita dalam penelitian tersebut yang akhirnya memiliki anak laki-laki.

3. Mengubah faktor pH vagina bisa memengaruhi jenis kelamin bayi

Kondisi vagina dengan pH asam memang meningkatkan peluang wanita untuk mengandung bayi perempuan.

Sebaliknya, pH vagina yang basa meningkatkan peluang hamil bayi lelaki.

Akan tetapi, kondisi pH harus bersifat dan tidak boleh diubah dengan perlakuan tertentu, seperti membasuh vagina dengan cuka agar pH menjadi asam atau menggunakan larutan soda kue agar pHnya menjadi basah.

Cara ini justru bisa membahayakan wanita. Jadi, jangan coba-coba melakukannya.

4. Posisi bercinta menentuka jenis kelamin bayi

Banyak orang percaya posisi dalam berhubungan intim juga menentukan jenis sperma yang membuahi sel telur.

Faktanya, posisi bercinta sama sekali tidak akan mengubah jenis sperma yang berhasil membuahi sel telur.

Lalu apa yang bisa menjamin jenis kelamin bayi?

Saat ini, satu-satunya cara untuk menjamin jenis kelamin bayi adalah teknik yang disebut diagnosis genetik praimplantasi (PGD).

Tekniktersebut dilakukan dengan menanamkan satu sperma ke dalam sel telur melalui fertilisasi in vitro atau injeksi sperma intrasitoplasma.

Cara ini juga bertujuan untuk menguji perkembangan sebuah sel embrio untuk menentukan jenis kelamin sebelum ditempatkan di dalam rahim ibu.

"Bahkan dengan pengujian genetik, jenis kelamin tidak dapat dijamin 100 persen," kata spesialis kesehatan wanita Cynthia Austin.

Baca juga: Yang Harus Kita Tahu tentang Varian Baru Virus Corona

Sperma juga cenderung lebih ringan sehingga bisa dipisahkan melalui sentrifugasi atau prosedur pemrosesan lainnya.

Akan tetapi, cara ini hanya memberi peluang kecil untuk kehamilan dengan jenis kelamin tertentu.

"Setiap pasangan lebih baik berfokus pada kesehatan janin, bukan jenis kelamin janin tersebut," tambah Austin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com