Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Aturan Minum Suplemen Vitamin dan Mineral yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 16/01/2021, 10:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Tapi, Anda tak perlu makan makanan banyak lemak untuk membantu penyerapan zat gizi ini. Konsumsi lemak dalam jumlah cukup dan gunakan lemak sehat.

Anda bisa mengoptimalkan penyerapan suplemen vitamin larut lemak dengan makan makanan berlemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, ikan, atau minyak zaitun.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B12

3. Minum suplemen zat besi

Suplemen zat besi paling baik diminum dalam kondisi perut kosong. Minum suplemen ini dengan air putih.

Jika minum suplemen ini menyebabkan mual, Anda bisa mengonsumsinya setelah makan.

Hindari minuman berkafein dan berkalsium tinggi seperti teh, kopi, cokelat, susu, dan produk susu karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C saat mengonsumsi suplemen zat besi. Vitamin C dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi.

4. Minum suplemen mineral

Suplemen mineral dengan dosis tinggi bisa saling bersaing untuk diserap tubuh.

Hindari mengonsumsi suplemen kalsium, zinc, atau magnesium bersamaan. Minum bergantian sesuai petunjuk dokter.

Selain itu, jangan minum suplemen mineral bersamaan dengan suplemen multivitamin atau vitamin antioksidan.

Konsumsi suplemen mineral di atas paling baik dilakukan setelah makan, atau tidak dalam kondisi perut kosong.

Baca juga: Manfaat Vitamin D3 dan Kebutuhan Per Hari

5. Minum suplemen vitamin A

Perhatikan dosis vitamin A dan makanan mengandung vitamin A yang sudah dikonsumsi sebelumnya.

Terutama bagi ibu hamil. Minum vitamin A lebih dari 10.000 IU per hari dapat menyebabkan bayi cacat lahir.

Kadar vitamin A sangat tinggi dan beta-karoten yang biasanya aman bagi kebanyakan orang juga dapat meningkatkan risiko kanker paru bagi perokok dan mantan perokok.

6. Minum suplemen kehamilan

Ibu hamil membutuhkan asam folat dan zat besi untuk menunjang kesehatan bayi dan kehamilan.

Wanita bahkan disarankan mengonsumsi asam folat sebelum hamil atau saat menjalani program kehamilan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau