Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Komplikasi Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/02/2021, 14:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber WebMD, NHS

Komplikasi pneumonia ini lebih mungkin terjadi jika Anda:

  • Memiliki penyakit gusi di masa lalu
  • Menderita bakteremia
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah, pertahanan tubuh terhadap kuman
  • Penyalahgunaan alkohol

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Pria dan orang tua lebih mungkin terkena abses paru-paru.

Katakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki gejala-gejala berikut:

  • Demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi
  • Batuk berdahak bercampur nanah
  • Keringat malam
  • Tidak merasa lapar
  • Penurunan berat badan tanpa sengaja
  • Kelelahan

Dokter Anda dapat menguji lendir atau nanah di paru-paru Anda untuk mencari infeksi.

Dokter mungkin juga mengambil rontgen atau CT scan paru-paru Anda.

Dokter Anda kemungkinan akan mengobati abses paru-paru Anda dengan antibiotik. Mereka mungkin juga melakukan prosedur yang menggunakan jarum untuk mengeluarkan nanah.

3. Efusi pleura, empiema, dan pleuritis

Ada dua lapisan jaringan yang mengelilingi paru-paru yang disebut pleura.

Satu membungkus bagian luar paru-paru dan yang lainnya melapisi bagian dada tempat paru-paru berada.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Lapisan ini membantu paru-paru Anda bergerak dengan lancar saat Anda bernapas.

Jika pneumonia Anda tidak diobati, pleura bisa membengkak, menimbulkan rasa sakit yang tajam saat Anda bernapas.

Jika Anda tidak mengobati pembengkakan tersebut, area di antara pleura dapat berisi cairan, yang disebut efusi pleura.

Jika cairan terinfeksi, itu mengarah ke masalah yang disebut empiema.

Beri tahu dokter segeja jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada yang semakin parah saat Anda bernapas, batuk, atau bersin
  • Nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu
  • Demam
  • Sulit bernapas
  • Tidak ingin atau tidak sanggup bernapas dalam-dalam karena itu menyakitkan

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Dokter Anda mungkin akan mencari pembengkakan atau cairan dengan rontgen, USG, atau CT scan.

Mereka mungkin juga melakukan tes elektrokardiogram (EKG) untuk memastikan bahwa masalah jantung bukanlah penyebab nyeri dada.

Jika Anda memiliki radang selaput dada, Anda mungkin memerlukan obat yang dapat menghentikan pembengkakan.

Untuk efusi pleura dan empiema, dokter Anda mungkin menyarankan prosedur yang menghilangkan cairan dari tubuh Anda dengan jarum.

Antibiotik juga merupakan pilihan untuk mengobati empiema.

4. Gagal napas

Ketika Anda menderita pneumonia, paru-paru Anda mungkin terisi dengan cairan.

Jika itu terjadi, paru-paru tidak akan dapat mentransfer cukup oksigen ke darah Anda atau membuang karbon dioksida dalam darah Anda. Ini adalah kondisi serius karena organ Anda membutuhkan oksigen untuk bekerja.

Anda lebih mungkin mengalami gagal napas jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah, memiliki riwayat pecandu alkohol, atau Anda lanjut usia.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau