Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Pneumonia pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Kompas.com - 25/02/2021, 10:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Jika abses tidak hilang dengan pengobatan antibiotik, mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.

Cairan yang terbentuk di antara penutup paru-paru dan lapisan dalam dinding dada disebut efusi pleura.

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Efusi pleura yang terinfeksi perlu dikeringkan. Kateter interkostal (chest tube) biasanya digunakan untuk melakukan tindakan tersebut.

Jika infeksi dan penumpukan cairan menjadi cukup parah, hal itu dapat menghentikan fungsi paru-paru.

Ketika paru-paru tidak dapat menambahkan oksigen ke darah dan mengeluarkan karbon dioksida pada tingkat yang benar, kegagalan pernafasan dapat terjadi.

Tanda-tanda gagal napas yang dapat terjadi, seperi:

  • Napas cepat
  • Merasa seperti tidak bisa menghirup cukup udara
  • Kebingungan
  • Merasa mengantuk
  • Bibir atau kuku menjadi warna kebiruan

Cari pertolongan dokter segera jika Anda mengalami gejala gagal napas. Kondisi ini dapat diobati dengan terapi oksigen atau dengan menggunakan ventilator, yaitu mesin yang mendukung pernapasan.

2. Sistem sirkulasi

Salah satu tanda awal pneumonia yang disebabkan oleh bakteri adalah detak jantung yang cepat. Ini mungkin terkait dengan demam tinggi.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Infeksi pneumonia dapat menyebar dari paru-paru ke aliran darah. Hal ini adalah komplikasi yang serius.

Penyebaran infeksi dapat mencapai organ utama lainnya dan mengakibatkan kerusakan organ atau bahkan kematian.

Penyebaran bakteri melalui darah disebut bakteremia. Akibat yang berpotensi mematikan ini disebut syok septik.

Syok septik dapat menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan aliran darah yang berkurang ke organ utama tubuh.

Ketika tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen, organ menjadi rusak dan pada akhirnya mati (gagal organ).

Paru-paru bertanggung jawab untuk menambahkan oksigen ke darah dan membuang kelebihan karbon dioksida.

Baca juga: 4 Jenis Syok yang Bisa Sebabkan Kematian

Jika paru-paru tidak dapat melakukan ini, organ utama lainnya bisa mendapatkan terlalu banyak karbon dioksida dan tidak cukup oksigen.

Jika tidak ditangani, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan organ.

Ada juga beberapa bukti bahwa menderita pneumonia membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau