Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Perut Terasa Panas yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 25/02/2021, 18:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ketika mengonsumsi produk susu, hal itu pun dapat menyebabkan keluhan mual, perut kembung, kram, atau perut terasa panas.

Demikian juga, ketika penderita penyakit celiac makan gluten, protein yang ditemukan dalam gandum. Tubuh mereka akan menyerang usus kecil mereka.

Penderita penyakit celiac mungkin mengalami gejala yang berhubungan dengan usus, seperti diare, penurunan berat badan, atau kembung.

Baca juga: 10 Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai

10. Merokok

Merokok dapat memengaruhi kondisi kesehatan seluruh tubuh seseorang.

Orang yang merokok lebih mungkin mengembangkan perut terbakar dan masalah pencernaan, seperti:

  • GERD
  • Tukak lambung
  • Penyakit Crohn

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 1/5 orang dewasa AS merokok dan setiap tahun, sekitar 443.000 orang di sana meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh merokok.

11. Efek samping konsumsi alkohol

Mengonsumsi alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan rasa terbakar di perut.

Minum terlalu banyak alkohol di antaranya dapat menyebabkan kondisi:

  • Tukak lambung
  • Radang perut
  • Masalah gastrointestinal lainnya

Beberapa orang juga mengalami intoleransi alkohol, suatu kondisi yang menghambat tubuh mencerna alkohol.

Baca juga: 3 Penyebab Asam Lambung Naik Saat Hamil

12. Kanker lambung

Terkadang, kanker bisa menyebabkan sensasi panas di perut.

Gejala kanker lambung lainnya bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Perasan kepenuhan di perut bagian atas
  • Mengalami heartburn atau gangguan pencernaan parah
  • Mual
  • Muntah DARAH
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Anemia
  • Darah di tinja

Namun, The American Cancer Society mencatat bahwa gangguan non-kanker lainnya jauh lebih mungkin menyebabkan banyak gejala tersebut.

Diagnosis penyebab perut terasa panas

Diagnosis pada umumnya dimulai dengan pemeriksaan fisik.

Seorang dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala seseorang, serta diet, gaya hidup, dan obat apa pun yang telah diminum.

Dokter mungkin menggunakan alat lain untuk membantu mendiagnosis masalah yang mendasari perut terasa panas, seperti ultrasound (USG) atau endoskopi.

Dokter mungkin juga memesan tes, seperti tes napas untuk memeriksa H. pylori.

Begitu dokter menemukan penyebab yang mendasari sensasi terbakar di perut, mereka dapat merekomendasikan pengobatan.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau