Kebanyakan orang dengan kondisi ini cenderung mendengkur akibat obstruksi jalan napas.
"Ketika tubuh Anda menyimpan lemak di sekitar leher, itu mungkin mempersempit jalan napas yang menyebabkan pernapasan dangkal atau berhenti bernapas," jelas Routhenstein.
3. Sering alami heartburn
Perubahan berat badan Anda, bahkan sedikit saja, dapat menyebabkan lebih banyak refluks asam lambung (asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus).
Lebih dari 1/3 individu yang kelebihan berat badan dan obesitas mengalami penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara obesitas dan perkembangan GERD.
Gejala lain dari GERD termasuk:
4. Nyeri sendi
Nyeri sendi bisa menjadi tanda obesitas.
Merangkum Medical News Today, obesitas merupakan faktor risiko osteoartritis, jenis artritis yang paling umum.
Osteoartritis adalah kelainan yang menyebabkan kerusakan sendi, nyeri, penurunan mobilitas sendi, dan penurunan kualitas hidup.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Membawa beban ekstra memberikan lebih banyak tekanan pada semua persendian Anda, dan seiring bertambahnya berat badan, tekanan tersebut meningkat.
Jika Anda mengalami sakit lutut atau pinggul, atau sakit punggung kronis, Anda mungkin mengalami tanda-tanda masalah berat badan.
5. Kelelahan kronis
Kelelahan kronis bisa juga menjadi gejala obesitas.
Berat berlebih memberi tekanan tambahan pada organ Anda, termasuk paru-paru.
Jika tugas sederhana, seperti mengikat sepatu atau membersihkan kamar, menyebabkan kelelahan, sesak napas, atau kesulitan bernapas, Anda mungkin mengalami masalah berat badan.
Demikian pula, individu yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih besar terkena asma.
Orang dengan masalah berat badan mungkin mengalami peradangan kronis karena kelebihan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran udara dan mempersulit pernapasan.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.