Penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit kanker paru-paru kerap ditandai dengan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Penurunan berat badan ini terjadi karena organ tubuh tidak mampu bekerja secara efisien.
Tubuh terus-menerus membakar kalori lebih banyak hanya untuk mengerjakan tugas dasar seperti bernapas.
Sebagai gambaran, penderita PPOK saat bernapas bisa membakar kalori 10 kali lipat lebih banyak ketimbang orang tanpa penyakit paru-paru.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru
Ciri-ciri penyakit paru-paru juga bisa dikenali dengan kelelahan sepanjang waktu atau sering lelah.
Kelelahan ini umumnya tidak bisa sembuh setelah tubuh digunakan untuk tidur atau istirahat cukup lama.
Penderita penyakit paru-paru sering kelelahan karena fungsi organ pernapasan mengalami penurunan.
Tanda penyakit paru-paru yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni salah satu atau kedua kaki bengkak.
Kaki bengkak ini jamak disebabkan penggumpalan darah di kaki atau trombosis vena dalam.
Darah yang menggumpal tersebut bisa berbahaya saat pecah dan masuk ke paru-paru.
Dampaknya, penderita bisa mengalami emboli paru atau penggumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke paru-paru.
Emboli paru adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Ciri-ciri utama emboli paru yakni sesak napas dan sakit dada akut.
Segera konsultasikan ke dokter jika ada beberapa gejala penyakit paru-paru di atas.
Masalah kesehatan ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan fisik, CT-scan, sampai tes fungsi paru-paru.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-paru?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.