Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mencegah Preeklamsia pada Ibu Hamil

Kompas.com - 21/04/2021, 08:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan ciri-ciri tekanan darah tinggi, gangguan liver, dan ginjal.

Gangguan kehamilan ini biasanya muncul setelah usia kandungan menginjak 20 minggu.

Jika tidak diobati, preeklamsia bisa berdampak fatal pada bayi di dalam kandungan maupun ibu hamil.

Baca juga: Penyebab dan Tanda Preeklamsia

Melansir Mayo Clinic, penyebab preeklamsia bisa berasal dari banyak faktor. Komplikasi kehamilan ini berawal dari masalah pada plasenta atau organ untuk memberik makanan ke janin.

Di awal kehamilan, normalnya pembuluh darah baru berkembang agar bisa memasok darah ke plasenta.

Namun, pembuluh darah ibu hamil dengan preeklamsia tidak berfungsi optimal karena terlalu sempit atau mengalami masalah hormon.

Akibatnya, pasokan darah termasuk oksigen ke plasenta jadi terhambat.

Ibu hamil dengan kehamilan berisiko tinggi, punya riwayat preeklamsia, memiliki penyakit kronis tertentu, sampai hamil anak kembar berisiko terkena preeklamsia.

Bebebarapa faktor risiko preeklamsia di atas memang tidak bisa diubah. Namun, dengan pemeriksaan kehamilan, komplikasi kesehatan ini bisa diminimalkan.

Baca juga: Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat

Selain itu, lakukan beberapa cara mencegah preeklamsia pada ibu hamil berikut:

1. Jalankan pola makan sehat

Melansir What to Expect, banyak ibu hamil yang kurang asupan atau justru makan berlebihan selama mengandung buah hatinya.

Hamil bukan berarti momentum bebas makan sembarangan. Ibu hamil disarankan untuk tetap mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.

Sebagian besar ibu hamil umumnya hanya membutuhkan tambahan kalori sebanyak 300 sampai 500 kalori di trimester kedua kehamilan.

Perhatikan asupan yang masuk ke tubuh ibu hamil. Pastikan ibu hamil banyak makan banyak buah, sayuran berserat tinggi, biji-bijian, protein rendah lemak, dan susu.

Selain itu, konsumsi asupan yang banyak mengandung magnesium, seperti cokelat, alpukat, ikan, tahu tempe, sayur hijau, sampai pisang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau