KOMPAS.com - Diare dan muntah adalah gejala umum yang bisa dialami oleh orang dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Kedua gejala ini sekali kali disebabkan oleh infeksi virus dan dapat sembuh dalam beberapa hari.
Cukup istirahat dan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi biasanya merupakan satu-satunya pengobatan yang diperlukan.
Baca juga: 10 Penyebab Sakit Perut dan Nyeri Dada yang Terjadi Bersamaan
Meski infeksi virus menjadi penyebab umum, tetap saja ada faktor lain yang dapat menyebabkan diare dan muntah terjadi bersamaan, seperti kondisi medis dan obat-obatan tertentu.
Diare dan muntah bisa terjadi pada waktu bersamaan karena sejumlah alasan.
Merangkum Health Line, infeksi virus atau bakteri pada gastrointestinal (saluran pencernaan bagian atas) adalah penyebab paling mungkin pada anak-anak. Saluran pencernaan bagian atas adalah bagian dari sistem pencernaan.
Infeksi ini juga dapat menyerang orang dewasa, tetapi ada sejumlah alasan lain mengapa orang dewasa dapat mengalami diare dan muntah terjadi bersamaan, seperti terlalu banyak minum alkohol atau sedang hamil.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beragam kemungkinan penyebab diare dan muntah terjadi bersamaan yang bisa diwaspadai:
1. Gastroenteritis virus
Gastroenteritis virus adalah infeksi di usus yang disebabkan oleh virus.
Gastroenteritis akibat virus sering disebut sebagai flu perut. Meski demikain, bukan virus influenza yang menyebabkan infeksi ini.
Baca juga: 21 Penyebab Muntah Darah yang Perlu Diwaspadai
Virus yang paling sering menyebabkan gastroenteritis melainkan adalah:
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) AS, meskipun semua virus tersebut dapat menyerang orang dari segala usia, tiga yang terakhir paling sering menginfeksi bayi dan balita.
Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dengan kotoran dan muntahan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah menggunakan kamar mandi, lalu menyentuh permukaan yang digunakan orang lain atau menyiapkan makanan untuk orang lain.
Beberapa gejala gastroenteritis virus yang dapat terjadi meliputi:
Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Punggung Bawah dan Diare yang Terjadi Bersamaan
2. Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah infeksi di usus yang disebabkan oleh bakteri.
Anda bisa mengalami keracunan makanan jika mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri. Ini bisa terjadi di rumah atau di restoran ketika makanan ditangani dengan tidak benar atau tidak dimasak dengan benar.
Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, termasuk:
Gejala keracunan makanan dapat dimulai dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan sering kali dapat hilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Diare encer dan muntah adalah gejala keracunan makanan yang paling umum.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai
Gejala keracunan makanan lainnya termasuk:
3. Traveler’s diarrhea
Traveler’s diarrhea adalah gangguan saluran pencernaan yang paling sering disebabkan oleh virus, parasit, atau bakteri yang dikonsumsi dalam air atau makanan.
Masalah kesehatan ini paling mungkin terjadi saat seseorang mengunjungi area dengan iklim atau praktik sanitasi yang berbeda dari yang biasanya dilakukan di rumah.
Gangguan ini biasanya dapat sembuh dalam dua atau tiga hari. Diare encer dan kram adalah gejala traveler’s diarrhea yang paling umum terjadi.
Baca juga: 7 Penyebab Diare Kronis dan Cara Mengatasinya
Tetapi traveler’s diarrhea juga dapat menyebabkan:
4. Stres atau kecemasan
Penelitian menunjukkan bahwa fungsi gastrointestinal atau saluran pencernaan dapat dipengaruhi oleh stres.
Stres serta kecemasan biasanya bisa menyebabkan sejumlah gejala yang berhubungan dengan perut, termasuk:
Hormon stres yang dilepaskan oleh tubuh dapat memperlambat motilitas di perut dan usus kecil, dan memicu peningkatan pergerakan di usus besar.
Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Stres dan kecemasan juga dikaitkan dengan perkembangan dan memburuknya sindrom iritasi usus besar (IBS), serta penyakit radang usus (IBD). Itu termasuk penyakit Crohn dan kolitis.
5. Kehamilan
Tubuh wanita secara normal akan mengalami banyak perubahan selama kehamilan.
Morning sickness adalah penyebab paling umum dari muntah selama kehamilan.
Terlepas dari namanya, morning sickness sebenarnya bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Morning sicknesss dilaporkan memengaruhi 7 dari 10 wanita hamil dan biasanya aan terjadi selama 14 minggu pertama kehamilan.
Sementara itu, beberapa wanita bisa mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi yang menyebabkan mual dan muntah yang parah.
Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?
Diare dan muntah saat hamil dapat disebabkan oleh perubahan pola makan, perubahan hormonal, dan kepekaan makanan baru.
Vitamin prenatal juga dapat menyebabkan diare pada beberapa ibu hamil.
Diare dan muntah juga bisa disebabkan oleh gastroenteritis yang umum terjadi selama kehamilan.
6. Makan berlebihan atau terlalu banyak minum
Makan atau minum secara berlebihan dapat menyebabkan diare dan muntah, bersamaan dengan beberapa kondisi berikut:
Jenis makanan yang dimakan juga penting untuk diperhatikan.
Makan makanan berminyak atau bergula dalam jumlah besar diketahui dapat mengiritasi perut dan menyebabkan diare dan muntah.
Baca juga: 9 Penyebab Heartburn di Malam Hari yang Perlu Diwaspadai
Makan berlebihan bahkan lebih mungkin menyebabkan gejala-gejala ini jika seseorang sudah memiliki masalah gastrointestinal, seperti IBS, tukak lambung, refluks asam lambung, dan GERD.
Sementara itu, konsumsi alkohol dapat menyebabkan diare dengan mempercepat pencernaan, yakni menghentikan usus besar menyerap air dengan baik. Bahkan meminum sedikit alkohol dapat memberikan efek ini.
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gastritis alkoholik, yaitu iritasi pada lapisan lambung. Gastritis akut dapat terjadi setelah banyak minum minuman keras atau menjadi kronis pada orang yang minum alkohol secara teratur.
Beberapa gejala gastritis yang dapat terjadi meliputi:
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
7. Efek samping pengobatan
Diare dan muntah adalah efek samping dari banyak obat.
Beberapa obat bahkan lebih mungkin menyebabkan gejala ini daripada yang lain. Ini bisa jadi karena cara kerja obat atau karena mengandung zat aditif yang mengiritasi perut.
Usia, kesehatan secara keseluruhan, dan obat lain yang mungkin dikonsumsi juga dapat meningkatkan risiko efek samping.
Obat-obatan yang pada umumnya bisa menyebabkan diare dan muntah antara lain yakni:
Salah satu cara antibiotik dapat menyebabkan muntah dan diare adalah dengan membunuh bakteri "baik" yang biasanya hidup di saluran pencernaan.
Hal ini memungkinkan bakteri yang disebut Clostridium difficile untuk tumbuh berlebih, yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan parah.
Baca juga: 15 Penyebab Nyeri Dada dan Sakit Punggung yang Terjadi Bersamaan
Minum obat dengan makanan terkadang bisa meredakan gejala. Bicaralah dengan dokter tentang cara terbaik untuk minum obat Anda.
Seseorang disarankan untuk bisa mengunjungi dokter ketika menderita diare dan muntah yang tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari atau mengalami gejala yang parah.
Merangkum Medical News Today, dehidrasi merupakan komplikasi dari diare dan muntah yang mungkin terjadi. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan.
Dehidrasi ini perlu ditangani karena dapat membuat sel, jaringan, dan organ tidak berfungsi dengan baik, yang selanjutnya bisa menyebabkan syok dan bahkan kematian.
Dehidrasi ringan dapat dirawat di rumah, tetapi dehidrasi parah memerlukan perawatan darurat di rumah sakit.
Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Gejala dehidrasi pada bayi, balita, dan anak-anak antara lain:
Sementara, gejala dehidrasi pada orang dewasa meliputi: