KOMPAS.com - Muntah darah (muntaber) adalah kejadian naiknya isi lambung (regurgitasi) yang bercampur darah atau regurgitasi darah saja.
Muntaber sering kali dianggap sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.
Tetapi dalam beberapa kasus, penyebab kecil dapat memicunya. Ini termasuk menelan darah dari cedera mulut atau mimisan.
Baca juga: 16 Cara Mengatasi Sakit Perut Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Situasi kecil ini kemungkinan besar tidak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Tapi, muntaber memang bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius seperti cedera internal, pendarahan organ, atau kerusakan organ.
Merangkum Healht Line, jika hal itu terjadi, darah yang dimuntahkan mungkin akan tampak berwarna cokelat, merah tua, atau merah cerah.
Warna darah yang dimuntahkan ini sering kali dapat menunjukkan kepada dokter terkait dengan sumber dan tingkat keparahan pendarahan.
Misalnya, darah yang lebih gelap pada umumnya menunjukkan bahwa pendarahan berasal dari sumber saluran cerna bagian atas, seperti lambung.
Selain itu, darah yang lebih gelap ini biasanya menunjukkan adanya proses perdarahan yang lambat dan stabil.
Di sisi lain, darah merah cerah sering menunjukkan episode perdarahan akut yang berasal dari kerongkongan atau lambung. Ini mungkin merupakan sumber pendarahan yang cepat.
Warna darah dalam muntahan mungkin tidak selalu menunjukkan sumber dan tingkat keparahan perdarahan, tetapi harus selalu meminta dokter untuk menyelidikinya.
Jika Anda memuntahkan darah dalam jumlah besar sekitar 500 cc atau seukuran cangkir kecil atau Anda muntah darah bersamaan dengan pusing atau perubahan pernapasan, Anda sangat dianjurkan segera menghubungi nomor darurat medis terdekat untuk meminta bantuan perawatan.
Merangkum Mayo Clinic, ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab muntaber.
Tingkat keparahannya bervariasi dari minor hingga mayor dan biasanya disebabkan oleh cedera, penyakit, atau penggunaan obat-obatan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab muntah darah yang baik diantisipasi:
Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir