Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Nyeri Haid Terasa Sangat Menyakitkan

Kompas.com - 04/05/2021, 14:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab nyeri haid yang umum biasanya dipengaruhi perubahan hormon prostaglandin di dalam tubuh wanita.

Melansir Verywell Family, prostaglandin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, peradangan, pertumbuhan sel, sampai kontraksi otot untuk membantu lapisan rahim meluruh selama haid.

Jika kadar hormon prostaglandin terlalu tinggi, kontraksi rahim menjadi lebih intens.

Saat aktivitas kontraksi rahim meningkat, oksigen ke bagian otot sekitarnya sementara terputus, lalu muncul nyeri haid.

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Nyeri Haid

Remaja putri lebih rentan mengalami nyeri haid karena secara alami tubuhnya memiliki kadar prostaglandin yang lebih tinggi.

Seiring bertambahnya usia, tingkat prostaglandin akan menurun dan intensitas nyeri haid juga berkurang.

Sebagian wanita yang sudah melahirkan juga merasakan nyeri haidnya jauh berkurang ketimbang saat remaja.

Menurut Mayo Clinic, nyeri haid terkadang memang sangat sakit. Namun, semestinya tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jika nyeri perut saat haid terasa sangat mengganggu bahkan tak kunjung sembuh setelah diberi obat, kemungkinan kondisi tersebut terkait masalah kesehatan reproduksi tertentu.

Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?

Berikut kemungkinan beberapa penyebab nyeri haid terasa sangat menyakitkan:

1. Endometriosis

Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan mirip pelapis rahim atau endometrium di tempat yang tidak semestinya.

Normalnya, jaringan ini hanya tumbuh di rahim. Namun, jaringan tersebut muncul di luar rahim; seperti di saluran tuba, ovarium, atau jaringan pelapis panggul.

Jaringan ini sangat responsif dengan hormon bulanan dan membuat pendarahan jadi berat karena memicu tumbuhnya jaringan parut biang nyeri.

Banyak kasus nyeri haid hebat disebabkan oleh endometriosis. Selain itu, masalah kesehatan ini apabila tidak terdiagnosis dapat mengganggu kesuburan wanita.

Baca juga: 6 Warna Darah Haid dan Artinya Bagi Kesehatan Wanita

2. Adenomiosis

Adenomiosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh menjadi dinding otot rahim.

Adenomiosis dapat menyebabkan nyeri haid sangat menyakitkan dan pendarahan berat.

Menurut sejumlah penelitian, masalah kesehatan reproduksi ini terkadang memengaruhi kesuburan.

3. Miom

Miom atau fibroid adalah pertumbuhan benjolan berupa otot di rahim, leher rahim, dan bahkan ligamen panggul.

Benjolan miom biasanya jinak dan cenderung tumbuh selama beberapa tahun reproduksi.

Banyak wanita tidak menyadari di tubuhnya terdapat miom karena minim gejala.

Namun, pertumbuhan miom tak jarang menyebabkan nyeri perut hebat saat haid, memengaruhi kesuburan, atau meningkatkan risiko keguguran.

Baca juga: Posisi Tidur Untuk Mengurangi Nyeri Haid

4. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul disebabkan infeksi pada organ reproduksi wanita. Biasanya, penyakit ini berasal dari infeksi menular seksual yang tidak diobati.

Penyakit radang panggul bisa memicu terbentuknya jaringan parut yang terlihat seperti jaring di antara ovarium, saluran tuba, dan rahim.

Untuk mengetahui penyebab nyeri haid terasa sangat menyakitkan dengan pasti, ada baiknya wanita yang mengalami masalah kesehatan ini segera berkonsultasi ke dokter.

Terutama jika periode haid sangat berat, gejalanya terus memburuk, atau kram menstruasi parah baru muncul setelah usia 25 tahun.

Baca juga: Ganti Pembalut Idealnya Tiap Berapa Jam Saat Haid?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com