Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Menjaga Tekanan Darah untuk Kesehatan Otak

Kompas.com - 24/07/2024, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kita memang tidak bisa melihat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Gejalanya juga sebagian besar tidak ada. Tetapi, jika kamu termasuk satu dari tiga orang Indonesia yang menderita hipertensi, penting untuk selalu menjaga tekanan darah tetap normal.

Tekanan darah tinggi dalam jangka panjang akan menyebabkan jaringan parut, serta membuat pembuluh darah menjadi kaku atau lemah. Hal ini membuat kita beresiko menderita serangan jantung atau stroke.

Banyak orang tidak menyadari bahwa hipertensi juga berdampak besar pada kesehatan otak, yaitu meningkatkan risiko demensia dan penurunan fungsi otak.

"Dalam jangka panjang hipertensi berpengaruh pada pembuluh darah dan juga pembuluh darah yang kecil, yang akan meningkatkan risiko stroke dan perubahan pada otak yang mirip dengan stroke, sehingga membuat penurunan fungsi otak," kata dr Rebecca Gottesman, peneliti penyakit saraf.

Selain itu, hipertensi juga akan memicu gumpalan kecil beredar ke pembuluh darah otak dan lama-lama menumpuk membuat aliran darah berkurang.

Baca juga: Mayoritas Pengukuran Tekanan Darah di Indonesia Dilakukan di Klinik

"Materi otak mencoba beradaptasi terhadap kekurangan oksigen tersebut dengan menumbuhkan jaringan pendukung di sekelilingnya, namun jaringan pendukung tersebut bukanlah jaringan neurologis namun jaringan saraf, dan tidak memiliki kapasitas atau fungsi yang dimiliki sel-sel otak," jelas dokter jantung Bibhu Mohanty.

Pada dasarnya otak juga adaptif, tetapi penyesuaian itu seringkali merugikan karena otak berusaha bertahan dalam kondisi oksigen yang rendah.

Menurut Mohanty, kondisi itu lama-lama akan menyebabkan penurunan fungsi dan bertahap menjadi demensia.

Mengontrol tekanan darah

Saat ini dokter tidak lagi memandang hipertensi sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan pada orang usia pertengahan. Kuncinya adalah disiplin menjalankan gaya hidup sehat.

Menurut Gottesman, menjaga tekanan darah tetap normal juga bermanfaat bagi fungsi otak.

Baca juga: Menjalani Masa Tua Tanpa Demensia

"Aktivitas fisik rutin dan pola makan yang sehat secara umum memang bermanfaat bagi fungsi otak, dan gaya hidup ini juga secara langsung menurunkan tekanan darah," katanya.

Ia mengatakan, kita baru merasakan gejala jika tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengukur tekanan darah secara teratur.

Tekanan darah normal memiliki bacaan 120 per 80. Jika lebih tinggi dari ini, konsultasikan ke dokter untuk meminta saran perubahan gaya hidup yang diperlukan agar tensinya kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau