Klamidia biasanya hanya membuat satu testis terasa nyeri dan bengkak. Ini merupakan salah satu tanda paling jelas bahwa Anda mungkin mengalami sebuah infeksi.
Gejala klamidia lainnya yang patut diwaspadai, termasuk:
Baca juga: Klamidia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
7. Kutu rambut kemaluan
Ada kutu yang bisa hidup di rambut kemaluan di sekitar area genital, yaitu Pthirus pubis.
Seperti jenis kutu lainnya, kutu kemaluan dapat memakan darah Anda dan tidak dapat terbang atau melompat.
Kutu rambut kemaluan hanya dapat menyebar dengan melakukan kontak dengan seseorang yang memilikinya.
Hal ini dapat terjadi dengan menyentuh seseorang di area yang terkena kutu.
Kutu kemaluan tidak dapat menyebarkan penyakit atau infeksi saat memakan darah Anda. Tetapi kutu kemaluan ini dapat membuat testis dan area genital Anda terasa gatal saat merayap di rambut kemaluan.
Selain rasa gatal, Anda mungkin juga akan melihat benda seperti bubuk di celana dalam atau bintik merah atau biru kecil di kulit kemluan ketika memiliki kutu rambut kemaluan.
8. Dermatitis kontak
Dilansir dari Medical News Today, dermatitis kontak adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu.
Hal ini kemungkinan besar terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan baru, termasuk sabun mandi baru, sampo baru, deterjen baru, atau kain baru.
Dermatitis kontak dapat menyebabkan ruam merah dan gatal-gatal yang mungkin disertai juga dengan keluarnya cairan putih atau kuning dari kulit.
Ruam yang sama kemungkinan akan terjadi di area lain di tubuh jika testis gatal benar disebabkan oleh dermatitis kontak.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Alergi dan Intoleransi Makanan?
Testis gatal mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan pada awalnya.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin langsung tahu apa penyebabnya, dan mereka mungkin tidak perlu mencari perhatian medis.
Nah, ketika ruam muncul atau saat gatal terus-menerus dan intens, seseorang sebaiknya meminta dokter dengan mengesampingkan penyebab tertentu dan menentukan pengobatan yang tepat.
Selain itu, dokter harus memeriksa ruam yang berubah atau mulai keluarkan cairan.
Siapa pun yang mencurigai mereka memiliki kutu kemaluan juga harus mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk membunuh kutu dan telurnya.
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.