Kekurangan vitamin B6 juga bisa membuat Anda merasa sangat lelah dan kurang energi.
Alasan utamanya adalah peran vitamin B6 dalam membantu pembuatan hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh,
Jika sel Anda tidak mendapatkan cukup oksigen karena terlalu sedikit hemoglobin, itu disebut anemia. Anemia bisa membuat Anda merasa lelah dan lemah.
7. Kesemutan
Kekurangan B6 dapat menyebabkan kerusakan saraf yang disebut neuropati perifer.
Gejala neuropati perifer mungkin termasuk rasa terbakar, nyeri menusuk, atau kesemutan bisa di lengan, tungkai, tangan, dan kaki.
Kerusakan saraf juga dapat menyebabkan kecanggungan, masalah keseimbangan, dan kesulitan berjalan.
Baca juga: 15 Gejala Kekurangan Nutrisi yang Perlu Diwaspadai
Di sisi lain, kelebihan atau terus-menerus mengonsumsi bentuk tidak aktif vitamin B6 (pyridoxine HCl) dari suplemen juga dapat menyebabkan neuropati.
Masalah saraf akibat defisiensi vitamin B6 dapat diperbaiki dengan asupan vitamin B6 yang memadai. Namun, masalah saraf akibat keracunan vitamin B6 mungkin lebih sulit diobati.
8. Kejang
Kejang bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk kekurangan vitamin B6.
Tanpa vitamin B6 yang cukup, Anda tidak membuat neurotransmitter calming neurotransmitter (GABA) yang menenangkan dalam jumlah yang cukup, sehingga otak Anda mungkin menjadi terlalu terstimulasi.
Kejang dapat menyebabkan gejala seperti kejang otot, mata berputar, dan lengan atau kaki tersentak.
Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin E yang Perlu Diwaspadai
Kadang-kadang orang bisa mengalami goncangan yang cepat dan tidak terkendali atau kehilangan kesadaran.
Kasus-kasus kejang akibat kekurangan vitamin B6 pada orang dewasa paling sering ditemukan pada kondisi kehamilan, pecandu alkohol, konsumsi obat tertentu, atau penderita penyakit hati.
Memperbaiki kekurangan vitamin B6 telah terbukti sangat berhasil dalam mengobati kejang terkait.
9. Homosistein dalam darah tinggi
Homosistein adalah produk sampingan yang dibuat selama pencernaan protein.
Kekurangan vitamin B6, serta folat dan vitamin B12 dapat menyebabkan kadar homosistein darah tinggi yang tidak normal. Ini karena vitamin B diperlukan untuk membantu proses homosistein.
Sementara, peningkatan kadar homosistein telah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, terutama penyakit jantung dan stroke, serta penyakit Alzheimer. Ketika homosistein meningkat, dapat merusak pembuluh darah dan saraf.
Untungnya, kadar homosistein Anda dapat diperiksa dengan tes darah sederhana.
Pada umumnya, peningkatan homosistein dapat diturunkan dengan mengonsumsi suplemen vitamin B6, vitamin B12, dan folat.
Perlu diingat bahwa faktor lain, seperti kebiasaan makan dan aktivitas fisik juga biasanya terlibat dalam penyakit yang terkait dengan homosistein tinggi dan harus ditangani.
Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Kalsium yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.