Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2021, 21:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pelumas vagina biasanya digunakan pasangan yang vaginanya kering saat akan berhubungan seks.

Selain itu, ada juga pasangan yang menggunakan pelumas vagina untuk menambah kenyamanan dan sensasi saat bercinta.

Di pasaran, kini jamak tersedia beragam pelumas vagina. Ada yang berbahan dasar air, minyak, silikon, campuran, sampai alami.

Baca juga: 6 Penyebab Vagina Kering, Tak Selalu Terkait Menopause

Banyaknya pilihan pelumas vagina tersebut tak jarang membuat wanita bingung memilih jenis yang paling tepat.

Sebelum mengulas tips memilih pelumas vagina yang aman, ketahui lebih dulu kapan wanita perlu menggunakannya.

Kapan wanita butuh pelumas vagina?

Pelumas vagina dapat menggantikan fungsi cairan pelumas alami dari vagina. Melansir Women’s Health Concern, pelumas alami dihasilkan oleh kelenjar bartholin di leher rahim.

Fungsi pelumas vagina alami yakni untuk menjaga organ intim wanita tetap lembab dan kenyal.

Dengan vagina yang lembab, organ inti bisa tetap bersih dan sel kulit mati di sekitarnya bisa terangkat.

Pelumas vagina alami cenderung sedikit asam. Hal itu bukannya tanpa alasan. Tujuannya untuk menjaga area kewanitaan tetap sehat, sampai mencegah infeksi seperti sariawan vagina.

Sangat normal apabila wanita mengeluarkan pelumas alami seperti keputihan. Saat terangsang, kelenjar bartholin menghasilkan kelembapan ekstra untuk melancarkan hubungan seks.

Baca juga: 7 Manfaat Berhubungan Seks di Pagi Hari yang Sayang untuk Dilewatkan

Namun, beberapa kondisi dan masalah kesehatan bisa jadi penyebab vagina kering dan membutuhkan pelumas vagina.

Dilansir dari Medical News Today, pelumas vagina biasanya digunakan beberapa orang dengan beberapa kondisi, yakni:

  • Orang yang menjalani pengobatan dan berdampak vagina kering
  • Wanita yang baru melahirkan
  • Wanita jelang atau setelah menopause
  • Wanita yang mengalami nyeri atau gatal di vagina

Di luar kondisi tersebut, pelumas vagina sah-sah saja digunakan untuk menunjang aktivitas bercinta.

Baca juga: Gairah Seksual Wanita Menurun, Begini Cara Meningkatkannya...

Tips memilih pelumas vagina yang aman

Hindari penggunaan pelumas vagina yang asal-asalan dalam jangka panjang, karena bisa menimbulkan efek samping berbahaya bagi kesehatan reproduksi.

Berikut beberapa tips memilih pelumas vagina yang aman:

  • Pilih kadar keasaman yang sesuai kondisi alami vagina

Melansir Women's Voice, pelumas vagina yang bagus memiliki kadar keasaman (pH) seperti kondisi alami vagina, yakni berkisar antara 3,8 sampai 4,5.

Kadar keasaman pelumas vagina di atas 4,5 dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri pada vagina.

Baca juga: Miss V Sakit setelah Berhubungan Seks, Begini Cara Mengatasinya...

  • Hindari pelumas yang mengandung bahan kimia berbahaya

Sejumlah bahan kimia berbahaya dalam pelumas vagina dapat meracuni jaringan vagina dan bakteri baik yang hidup di organ reproduksi.

Paparan bahan kimia berbahaya tersebut dapat meningkatkan risiko iritasi, infeksi bakteri, sampai kanker.

Beberapa bahan kimia yang bisa mengganggu kesehatan vagina di antaranya chlorhexidine gluconate, paraben, cyclomethicone, cyclopentasiloxane, dan cyclotetrasiloxane.

Hindari juga bahan kimia yang bisa memicu iritasi seperti gliserin, nonoxynol-9, petroleum, dan propilen glikol.

  • Pilih pelumas yang tidak mengandung pewangi dan perasa

Perasa atau pewangi dalam produk pelumas vagina juga termasuk bahan kimia yang perlu dihindari.

Bahan kimia dalam pewangi pelumas vagina rentan mengandung karsinogenik dan bisa menjadi alergen.

Demi kesehatan organ reproduksi, hindari segala jenis produk pelumas vagina yang mengandung pewangi dan perasa.

Setelah mengetahui tips memilih pelumas vagina yang aman di atas, para wanita jangan sampai salah pilih lagi.

Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau