Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Sakit Punggung Setelah Makan yang Baik Diwaspadai

Kompas.com - 04/06/2021, 18:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Sakit punggung bukan hanya bisa disebabkan oleh ketegangan otot atau radang sendi di tulang belakang.

Keluhan ini juga bisa menjadi tanda dari berbagai penyebab lainnya, seperti tekanan pada saraf di tulang belakang, infeksi ginjal, dan kanker.

Sakit punggung bahkan bisa menjadi tanda serangan jantung.

Baca juga: 13 Penyebab Diare Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Sakit punggung ini bisa muncul kapan saja, bahkan pada saat yang tidak terduga, seperti saat duduk, berjalan, berbaring, atau bahkan setelah makan.

Jika Anda mengalami sakit punggung setelah makan, Anda mungkin berasumsi bahwa ketidaknyamanan tersebut terkait dengan masalah pencernaan. Hal ini bisa terjadi, tetapi ada beberapa kemungkinan penyebab lainnya.

Penyebab sakit punggung setelah makan

Punggung sering menjadi tempat nyeri alih.

Nyeri alih adalah nyeri yang kita alami di bagian tubuh yang bukan merupakan sumber ketidaknyamanan yang sebenarnya.

Misalnya, serangan jantung, yang merupakan masalah dengan aliran darah ke otot jantung, dapat menyebabkan rasa sakit menyebar dari jantung ke punggung dan ke tempat lain.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit punggung setelah makan yang bisa terjadi:

1. Alergi dan intoleransi makanan

Melansir Medical News Today, orang dengan alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu mungkin akan mengalami peradangan setelah makan makanan itu.

Jika orang tersebut sudah mengalami sakit punggung, peradangan dapat memperburuk gejala.

Contoh makanan yang rentan memicu peradangan dan sakit punggung di antaranya yakni:

  • Alkohol
  • Susu
  • Gluten
  • Kacang kacangan
  • Gula

Baca juga: 8 Makanan yang Sering Menyebabkan Alergi

2. Peradangan kantung empedu dan batu empedu

Kantung empedu adalah organ berbentuk seperti buah pir yang terletak di bawah hati.

Kantung ini berfungsi menyimpan dan melepaskan empedu, cairan yang membantu tubuh mencerna lemak.

Sama seperti organ tubuh lainnya, kantung empedu ini dapat pula mengalami peradangan, terutama jika terdapat endapan keras yang dikenal sebagai batu empedu.

Makan makanan berlemak dapat memicu serangan kandung empedu, di mana organ menjadi meradang dan menyebabkan rasa sakit.

Gejala khas serangan kandung empedu termasuk mual dan sakit parah di perut bagian atas. Nah, rasa sakit ini bisa menyebar ke punggung.

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Batu Empedu

3. Serangan jantung

Sakit punggung juga bisa menandakan serangan jantung, apalagi jika disertai gejala berikut:

  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Mual
  • Nyeri di lengan, rahang, atau leher
  • Berkeringat dingin

Menurut American Heart Association, wanita lebih mungkin mengalami gejala serangan jantung “atipikal” dibandingkan pria.

Ini mungkin termasuk:

  • Sakit punggung
  • Tekanan di punggung atas
  • Pusing
  • Nyeri di perut
  • Sesak napas

Perlu dicatat bahwa wanita tidak selalu mengalami nyeri dada saat mengalami masalah jantung!

Baca juga: 8 Tanda Peringatan Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

4. Heartburn

Sakit punggung setelah makan dapat disebabkan oleh heartburn.

Heartburn adalah suatu masalah pencernaan yang ditandai dengan rasa sakit terbakar di dada.

Gejala heartburn lainnya yang mungkin terjadi, termasuk rasa asam di mulut, sakit tenggorokan, dan batuk kering.

Beberapa makanan ini sering kali dapat memicu gejala heartburn:

Mengalami heartburn lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan gastroesophageal reflux disease (GERD), yang dapat menyebabkan ulkus (luka) jika tidak dikelola dengan benar.

Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai

5. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal dapat menyebabkan sakit punggung, serta:

  • Sakit perut
  • Darah dalam urine
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Badan panas dingin
  • Demam
  • Sering buang air kecil
  • Mual
  • Muntah

Gejala infeksi ginjal biasanya muncul sepanjang hari, meskipun beberapa orang mungkin lebih memperhatikannya setelah makan.

Siapa pun yang mencurigai bahwa dirinya memiliki infeksi ginjal harus mencari perhatian medis untuk mencegah komplikasi.

Baca juga: 9 Tanda Peringatan Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai

6. Pankreatitis

Pankreas adalah organ yang berperan dalam pencernaan dan pengaturan gula darah.

Peradangan pankreas dikenal sebagai pankreatitis.

Gejala pankreatitis yang bisa terjadi meliputi:

  • Sakit perut yang semakin parah setelah makan
  • Sakit punggung
  • Denyut nadi cepat
  • Demam
  • Mual
  • Muntah

Sebuah studi pada 2013 mengungkap bahwah sekitar 70 persen kasus pankreatitis disebabkan oleh konsumsi alkohol dalam jangka panjang.

Baca juga: 12 Penyebab Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai

7. Postur tubuh yang buruk

Postur tubuh yang buruk adalah penyebab umum sakit punggung.

Seseorang yang membungkuk saat makan mungkin mengalami rasa sakit ini setelah makan.

Postur tubuh yang buruk saat duduk, berdiri, atau bekerja di meja juga dapat menyebabkan sakit punggung setiap saat sepanjang hari.

8. Ulkus lambung atau kerongkongan

Ulkus di lambung atau kerongkongan dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke punggung.

Gejala ulkus lainnya termasuk:

  • Sering bersendawa
  • Perut kembung
  • Rasa sakit yang membakar di perut
  • Merasa kekenyangan padahal tidak makan banyak
  • Gas lambung
  • Heartburn
  • Mual

Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) sering menyebabkan ulkus atau luka ini.

Ulkus lambung atau kerongkongan juga dapat disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil, Motrin) atau naproxen sodium (Aleve).

Makanan pedas atau asam dapat memperburuk gejala ulkus.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung

Kapan harus ke dokter dengan keluhan sakit punggung setelah makan?

Dilansir dari Health Line, jika sakit punggung adalah satu-satunya gejala Anda dan Anda menduga itu disebabkan oleh ketegangan otot, Anda dapat mencoba istirahat dan mengonsumsi obat anti-inflamasi seperti ibuprofen.

Namun, pastikan dulu bahwa dokter Anda telah memberi tahu Anda bahwa tidak apa-apa untuk minum obat jenis ini.

Setelah itu, coba lihat apakah Anda merasa lebih baik dalam beberapa hari atau tidak.

Jika rasa sakit di punggung berlanjut selama seminggu atau lebih, atau semakin parah, sebaiknya temui dokter.

Anda juga harus mempertimbangkan untuk menemui dokter apabila Anda memiliki gejala lain bersama dengan sakit punggung. Ini penting terutama saat Anda melihat perubahan dalam urine yang menunjukkan masalah ginjal atau tinja yang "tertinggal" yang bisa berarti ulkus atau kondisi serius lainnya.

Baca juga: 5 Posisi Tidur Terbaik Saat Mengalami Sakit Punggung Bawah

Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi kandung kemih dapat berkembang menjadi infeksi ginjal. Jadi yang terbaik adalah mendapatkan diagnosis dan pengobatan jika Anda mencurgai mengalaminya. 

Ulkus juga dapat meningkatkan risiko pendarahan internal, jadi segera tanggapi gejalanya.

Ketika sakit punggung disertai dengan rasa sakit yang menjalar di satu atau kedua kaki, biasanya disebabkan oleh saraf di tulang belakang Anda yang teriritasi. Anda harus menemui dokter jika Anda memiliki gejala-gejala ini. Dokter dapat merekomendasikan berbagai perawatan non-invasif atau invasif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau