Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Faktor Risiko Hipoglikemia pada Penderita Diabetes

Kompas.com - 28/06/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Karena obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes, mengelola berat badan adalah bagian penting dari pengobatan diabetes.

Tetapi menurunkan berat badan terlalu cepat dapat membawa risiko jika penderita diabetes mengonsumsi obat diabetes.

Menurunkan berat badan bisa membuat penderita diabetes lebih sensitif terhadap insulin. Ini berarti mereka mungkin perlu mengambil lebih sedikit insulin untuk mengelola diabetes.

Selama mengupayakan penurunan berat badan, penting untuk bertemu dengan dokter.

Penderita diabetes harus mendiskusikan modifikasi dosis obat diabetes tertentu untuk mencegah episode hipoglikemia.

Baca juga: 11 Gejala Gula Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

6. Mengonsumsi obat beta-blocker

Beta-blocker adalah obat yang bisa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kondisi lainnya.

Meskipun beta-blocker tidak selalu meningkatkan risiko penderita diabetes mengalami hipoglikemia, obat ini dapat membuat lebih sulit untuk mengenali gejala suatu episode.

Misalnya, salah satu tanda pertama hipoglikemia adalah detak jantung yang cepat. Sementara, beta-blocker bisa memperlambat detak jantung, jadi penderita diabetes tidak akan bisa mengandalkan tanda ini.

Jika penderita diabetes menggunakan beta-blocker, mereka harus memeriksa kadar gula darahnya lebih sering dan makan secara konsisten.

7. Terlalu sering menyuntikan insulin ke bagian tubuh yang sama

Insulin yang disuntikkan berulang kali ke tempat yang sama dapat menyebabkan lemak dan jaringan parut menumpuk di bawah permukaan kulit. Ini disebut sebagai lipohipertrofi.

Lipohipertrofi dapat memengaruhi cara tubuh penderita diabetes menyerap insulin.

Terus menyuntikan insulin ke tempat yang sama dapat menempatkan penderita diabetes pada risiko yang lebih tinggi mengalami hipoglikemia serta hiperglikemia.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gula Darah Rendah

Inilah sebabnya mengapa memindahkan tempat di bagian tubuh untuk suntik insulin penting dilakukan.

Perlu diingat bahwa bagian tubuh yang berbeda menyerap insulin secara berbeda pula. Misalnya, perut menyerap insulin paling cepat, diikuti oleh lengan. Bokong menyerap insulin pada tingkat paling lambat.

8. Mengonsumsi antidepresan

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.200 orang dengan diabetes menemukan bahwa penggunaan antidepresan sangat terkait dengan hipoglikemia.

Jenis antidepresan trisiklik lebih kuat kaitanya dengan risiko hipoglikemia berat daripada inhibitor reuptake serotonin selektif.

Peneliti mencatat bahwa gejala depresi, seperti kehilangan nafsu makan juga dapat berkontribusi pada risiko hipoglikemia yang lebih tinggi.

Baca juga: Waspada, Gula Darah Rendah Bisa Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan

9. Minum alkohol

Minum alkohol dapat menyebabkan kadar glukosa Anda turun dalam semalam.

Dengan alkohol dan obat diabetes, gula darah Anda bisa turun dengan cepat.

Jika Anda minum alkohol, ingatlah untuk makan makanan atau camilan sebelum tidur.

Selain itu, berhati-hatilah saat memantau kadar glukosa darah Anda pada hari berikutnya.

10. Disfungsi kognitif

Dilansir dari WebMD, penderita diabetes yang juga hidup dengan disfungsi kognitif, demensia, atau kondisi seperti penyakit Alzheimer mungkin lebih berisiko mengalami hipoglikemia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau