Penyakit arteri koroner adalah akibat dari aterosklerosis parah dan menjadi masalah ketika darah yang dipompa keluar dari jantung tidak cukup untuk mendukung fungsi tubuh.
Darah tidak hanya memasok jantung dengan oksigen, tetapi juga menyediakan nutrisi penting yang merupakan kunci berfungsinya jantung dengan baik.
Seiring waktu, penyakit arteri koroner dapat melemahkan otot jantung dan berkontribusi pada gagal jantung dan aritmia.
Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) akan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Pemompaan jantung yang lebih kuat dapat menyebabkan penebalan otot, khususnya ventrikel kiri.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko:
Tekanan darah tinggi kronis, yaitu tekanan darah berkelanjutan di atas 120/80 untuk orang dewasa juga dapat mempersempit arteri dan memperbesar jantung, sehingga mengganggu integritas struktural otot jantung.
Jantung yang membesar dan melemah tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh, sehingga tidak mungkin memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan nutrisi.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
3. Kegemukan
Obesitas adalah masalah kesehatan yang berkembang di seluruh dunia.
Obesitas merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular karena tubuh membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ vital.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, tubuh meningkatkan tekanan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Selain hipertensi, obesitas telah dikaitkan dengan beberapa kondisi medis lainnya yang bisa juga menempatkan seseorang pada risiko penyakit jantung lebih tinggi.
Apa saja itu?
Obesitas juga dapat meningkatkan aterosklerosis dan berkontribusi pada perubahan struktural dan fungsional jantung, yang melemahkan jantung.
Struktur miokard yang berubah dari otot jantung meningkatkan risiko fibrilasi atrium dan kematian jantung mendadak.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
4. Merokok