KOMPAS.com - Insomnia selama awal kehamilan biasanya disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan hormonal.
Melansir dari Medical News Today, sebuah studi 2018 terhadap 486 kehamilan, 44,2 persen mengalami susah tidur selama trimester pertama.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa insomnia lebih mungkin terjadi pada mereka yang memiliki masalah tidur sebelum mereka hamil.
Namun, siapa pun bisa mengalami gangguan tidur saat hamil.
Insomnia cenderung memburuk saat kehamilan berlangsung tetapi dapat terjadi pada tahap apa pun.
Baca juga: Kenali Dampak Kanker terhadap Kehamilan
Pada trimester pertama, perubahan hormonal adalah penyebab yang paling mungkin.
Tingkat hormon progesteron tinggi selama trimester pertama dan ini dapat menyebabkan kantuk dan tidur di siang hari.
Selain perubahan hormonal, faktor-faktor yang dapat memperburuk insomnia meliputi:
Penyebab lain yang kurang jelas termasuk kesulitan bernapas.
Kesulitan bernapas terkadang mengganggu seseorang di malam hari saat mereka hamil.
Hal ini dapat menyebabkan mendengkur dan gangguan tidur sleep apnea.
Masalah pernapasan saat tidur ibu biasanya dialami oleh wanita hamil di akhir trimester kedua dan ketiga.
Untuk mengatasi insomnia saat awal kehamilan, obat tidur tidak dianjurkan
Menurut studi awal, penggunaan obat tidur saat hami membutuhkan kehati-hatian.
Pembatasan ini mungkin membuat frustrasi, tetapi beberapa solusi alami dapat dengan aman mengobati insomnia.
Kebiasaan tidur yang teratur sangat penting.
Sebab, kebiasaan tidur yang baik dapat memberikan sinyal pada otak untuk beristirahat dan mulai tidur.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan kebiasaan tidur yang baik adalah sebagai berikut.
Kebiasaan lain untuk meningkatkan tidur termasuk pijat untuk mengurangi stres atau mandi air hangat sebelum tidur.
Baca juga: Amankah Berhubungan Seks di Awal Kehamilan?
Latihan relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas.
Orang dapat mencoba relaksasi progresif, yang melibatkan relaksasi secara perlahan dan mantap setiap otot di tubuh satu per satu, dimulai dengan jari kaki.
Selain itu, meditasi juga disarankan.
Sebuah studi tahun 2015 menyimpulkan bahwa meditasi dapat membantu insomnia pada kehamilan.
Studi tersebut mengatakan bahwa meditasi adalah cara nonfarmakologis untuk mengelola insomnia dan yoga hatha prenatal dapat membantu.
Sebuah model terapi perilaku kognitif dikenal dapat membantu orang mengelola pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Terapi perilaku kognitif untuk insomnia dapat mengobati orang dengan kurang tidur yang parah mendapatkan tidur yang lebih baik.
Ini dapat membantu seseorang:
Terapi ini juga mungkin sangat membantu bagi mereka yang menghadapi kecemasan atau depresi.
Baca juga: Bagaimana Kehamilan Memengaruhi Gairah Seks Wanita?
Melakukan aktivitas fisik selama kehamilan sangat penting.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, ada beberapa manfaat ketika seseorang melakukan aktivitas fisik, yakni sebagai berikut.
Olahraga ringan juga dapat membantu mengatasi insomnia.
Namun, perlu dicatat bahwa latihan apa pun selama kehamilan harus disertai dengan rekomendasi dokter.
Studi tahun 2016 dari Pakistan Journal of Medical Sciences menyarankan wanita hamil untuk melakukan latihan fisik ringan selama 30 menit sehari 4 sampai 6 jam sebelum tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.