Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa Covid-19 dapat berkontribusi pada pneumonia sekunder akibat Covid-19, terutama ketika orang memiliki gejala Covid-19 yang parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengonfirmasi bahwa risiko penyakit parah akibat Covid-19 meningkat seiring bertambahnya usia, dan orang yang berusia di atas 65 tahun berada pada risiko tertinggi.
Ini berarti penting bagi kelompok lanjut usia untuk mengurangi risiko mereka terpapar virus corona yang pada gilirannya berguna untuk menghindari pengembangan pneumonia sekunder akibat Covid-19.
Baca juga: 3 Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia sekunder akibat Covid-19.
Faktor risiko ini meliputi:
Semua ini dapat tumpang tindih dengan faktor risiko penyakit parah, komplikasi, dan kematian akibat Covid-19.
Oleh karena itu, penelitian menunjukkan bahwa kondisi medis yang membuat orang rentan terhadap penyakit parah Covid-19 juga dapat berkontribusi terhadap berkembangnya pneumonia sekunder akibat Covid-19.
Sebagai catatan, terlepas dari informasi tentang kematian akibat Covid-19, penting untuk diingat bahwa sekitar 81 persen kasus Covid-19 dilaporkan termasuk ringan, sementara hanya 14 persen yang temasuk parah.
Selain itu, risiko terkena pneumonia akibat Covid-19 dilaporkan jarang terjadi pada populasi umum.
Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Karena pneumonia menyebabkan alveoli di paru-paru terisi dengan nanah dan cairan, bernapas bisa terasa sakit dan sulit dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.