Semua ini dapat tumpang tindih dengan faktor risiko penyakit parah, komplikasi, dan kematian akibat Covid-19.
Oleh karena itu, penelitian menunjukkan bahwa kondisi medis yang membuat orang rentan terhadap penyakit parah Covid-19 juga dapat berkontribusi terhadap berkembangnya pneumonia sekunder akibat Covid-19.
Sebagai catatan, terlepas dari informasi tentang kematian akibat Covid-19, penting untuk diingat bahwa sekitar 81 persen kasus Covid-19 dilaporkan termasuk ringan, sementara hanya 14 persen yang temasuk parah.
Selain itu, risiko terkena pneumonia akibat Covid-19 dilaporkan jarang terjadi pada populasi umum.
Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Karena pneumonia menyebabkan alveoli di paru-paru terisi dengan nanah dan cairan, bernapas bisa terasa sakit dan sulit dilakukan.
Dilansir dari Very Well Health, pneumonia akibat Covid-19 dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan serius.
Ini mungkin termasuk:
Karena Covid-19 menyerang paru-paru, masuk akal jika memiliki Covid -19 pada ummnya akan menyebabkan komplikasi paru-paru.
Tapi, sampai saat ini, kiranya belum ada cukup data yang tersedia untuk mendukung kesimpulan ini.
Baca juga: 6 Komplikasi Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Meski demikian, penelitian yang telah ada memang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah, termasuk pneumonia yang bisa berakibat fatal.
Sebuah studi pada 2020 yang dilakukan CDC pun menemukan bahwa di antara sekelompok orang dengan Covid-19, sekitar 70 persennya mengalami komplikasi dari pneumonia.
Selain itu, ditemukan bahwa orang dengan Covid-19 dua kali lebih mungkin terkena pneumonia dibandingkan dengan orang yang terkena flu (influenza).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia bakteri harus diobati dengan antibiotik, yang biasanya diresepkan di pusat kesehatan.
Jika gejala Anda parah, penting bagi Anda untuk menghubungi dokter atau mencari bantuan segera untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala pneumonia parah termasuk: