Pembuluh darah yang lemah dan pecah biasanya karena aneurisma, pembesaran atau penonjolan pembuluh darah karena tekanan.
Dalam hal ini, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan membuatnya lebih mungkin untuk bisa robek atau pecah.
Hipertensi juga dapat menyebabkan pembekuan darah yang menyebabkan "stroke ringan" sementara.
Transient iscgaemic attack (TIA) atau sroke ringan ini terjadi ketika gumpalan dapat larut atau terlepas dengan sendirinya.
Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari stroke ringan, tetapi itu adalah peringatan bahwa stroke berat mungkin akan datang.
Hipertensi membuat TIA lebih mungkin terjadi dengan cara yang sama seperti pada stroke iskemik, yakni mempersempit arteri dan membuat plak dan gumpalan darah lebih mungkin terbentuk.
Baca juga: 10 Komplikasi Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Para ahli menyatakan 80 persen stroke dapat dicegah.
Nah, salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memiliki tekanan darah dalam kisaran yang sehat.
Melansir Medical News Today, jika tekanan darah Anda terkendali, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena stroke hingga hampir setengahnya.
Bicaralah dengan dokter tentang apakah obat diperlukan untuk membantu Anda mengendalikan tekanan darah tinggi.
Setidaknya berikut adalah beberapa cara mengatasi darah tinggi yang baik dilakukan:
Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.