Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Adapun tingkat batas kolesterol HDL adalah 40 - 45 mg/dl dan dianggap tidak normal ketika kurang dari 40 mg/dl.

Untuk jumlah total kolesterol normal, angka yang bisa diterima adalah kurang dari 170 mg/dl, sedangkan ambang toleransinya adalah 170 - 199 mg/dl, dan batas abnormalnya adalah 200 mg/dl.

Penyebab kolesterol tinggi pada anak

Beberapa anak memang memiliki faktor risiko kolesterol tinggi. Faktor risiko tersebut antara lain sebagai berikut:

  • riwayat keluarga penyakit jantung dini
  • memiliki orang tua dengan kolesterol tinggi
  • kegemukan
  • diabetes

Oleh karena itu, The National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) merekomendasikan agar anak diperiksa kadar kolesterolnya antara usia 9-11 tahun.

Hal ini untuk memantau kadar kolesterol yang dimilikinya.

Baca juga: 5 Minuman Lezat Penurun Kolesterol Jahat

Di samping faktor risiko, ada beberapa penyebab seorang anak memiliki kolesterol tinggi, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Pola makan

Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak pada makanan.

Jenis lemak ini dapat menyebabkan hati membuat lebih banyak kolesterol daripada yang dibutuhkan tubuh.

Jika makanan anak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi, hal itu dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa obesitas pada anak juga dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans antara lain:

  • keju tinggi lemak
  • daging tinggi lemak
  • susu dan krim lemak utuh
  • mentega
  • es krim
  • minyak kelapa sawit dan kelapa
  • makanan olahan, seperti kue kering, keripik kentang, dan gorengan

Untuk mempertahankan pola makan yang bergizi, AHA merekomendasikan agar anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35 persen dari kalori hariannya.

Organisasi tersebut juga menyarankan bahwa anak-anak berusia 4-18 tahun menerima 25-35 persen lemak dari kalori harian mereka.

2. Diabetes

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau