Adapun tingkat batas kolesterol HDL adalah 40 - 45 mg/dl dan dianggap tidak normal ketika kurang dari 40 mg/dl.
Baca juga: Bolehkah Olahraga Jalan Kaki di Malam Hari? Ini Manfaat dan Tipsnya
Untuk jumlah total kolesterol normal, angka yang bisa diterima adalah kurang dari 170 mg/dl, sedangkan ambang toleransinya adalah 170 - 199 mg/dl, dan batas abnormalnya adalah 200 mg/dl.
Beberapa anak memang memiliki faktor risiko kolesterol tinggi. Faktor risiko tersebut antara lain sebagai berikut:
Oleh karena itu, The National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) merekomendasikan agar anak diperiksa kadar kolesterolnya antara usia 9-11 tahun.
Hal ini untuk memantau kadar kolesterol yang dimilikinya.
Baca juga: 5 Minuman Lezat Penurun Kolesterol Jahat
Di samping faktor risiko, ada beberapa penyebab seorang anak memiliki kolesterol tinggi, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pola makan
Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak pada makanan.
Jenis lemak ini dapat menyebabkan hati membuat lebih banyak kolesterol daripada yang dibutuhkan tubuh.
Baca juga: Mengantuk Terus Meski Tidur Cukup? Waspadai Masalah Kesehatan Ini
Jika makanan anak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi, hal itu dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa obesitas pada anak juga dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans antara lain:
Baca juga: 14 Penyebab Mengantuk Tapi Tak Bisa Tidur, Ini Cara Mengatasinya
Untuk mempertahankan pola makan yang bergizi, AHA merekomendasikan agar anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35 persen dari kalori hariannya.
Organisasi tersebut juga menyarankan bahwa anak-anak berusia 4-18 tahun menerima 25-35 persen lemak dari kalori harian mereka.
2. Diabetes