KOMPAS.com - Orang dengan sindrom penis kecil tidak memiliki kondisi fisik tetapi mengalami kecemasan terus-menerus tentang ukuran penis mereka.
Orang-orang ini khawatir bahwa penis mereka terlalu kecil atau orang lain akan menilai mereka dari ukurannya.
Beberapa dokter menyebut sindrom penis kecil sebagai gangguan dismorfik penis (PDD), tetapi Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) tidak mencantumkan PDD sebagai gangguan terpisah.
Baca juga: Ukuran Penis, Kenali 4 Faktor yang Memengaruhinya…
Sebaliknya, itu termasuk PDD sebagai varian dari gangguan dismorfik tubuh (BDD).
Orang dengan sindrom penis kecil atau PDD tidak memiliki penis yang sangat kecil.
Sebaliknya, mereka terus merasa cemas tentang ukuran penis mereka.
Memiliki penis kecil bukanlah diagnosis medis.
Sangat jarang, penis seseorang cukup kecil untuk mengganggu fungsi seksual dan dokter akan menyebutnya sebagai mikropenis.
Orang dengan mikropenis memiliki penis yang setidaknya 2,5 standar deviasi lebih kecil dari penis rata-rata.
PDD adalah jenis BDD, yang merupakan gangguan yang mengubah persepsi seseorang tentang tubuhnya.
BDD dapat memicu kecemasan yang sangat besar pada seseorang tentang penampilan mereka.
Orang dengan PDD merasa malu dan cemas tentang ukuran penis.
Mereka mungkin keliru percaya bahwa mereka memiliki mikropenis, bahkan ketika ukuran penis mereka normal.
Baca juga: Penis Bernanah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja?
Perkiraan ukuran penis rata-rata bervariasi.
Namun, rata-rata penis yang tidak ereksi adalah 9,16 cm.