Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 11:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Anus sakit adalah kejadian yang cukup umum terjadi.

Untungnya, sebagian besar keluhan ini bukan disebabkan oleh kondisi medis kronis dan atau serius.

Meski demikian, rasa sakitnya bisa intens dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Medical News Today, tergantung pada penyebabnya, nyeri anus dapat digambarkan sebagai rasa terbakar, menyengat, sakit, berdenyut, atau menusuk.

Sakit anus juga sering disertai dengan gejala lain.

Beberapa kondisi ini mungkin akan membersamai keluhan tersebut:

  • Pendarahan dari anus
  • Iritasi, gatal, atau pembengkakan pada kulit di sekitar anus
  • Tenesmus, yakni merasa seperti tidak dapat sepenuhnya mengosongkan isi perut atau tak tuntas buang air besar (BAB)
  • Diare atau sembelit
  • Keluarnya lendir

Pada kasus ini, bagi siapa saja kiranya perlu untuk dapat segera menjadwalkan bertemu dengan dokter jika mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Nyeri anus yang konstan dan tidak membaik dengan pengobatan di rumah
  • Nyeri anus yang parah atau memburuk
  • Nyeri anus bersama dengan perubahan kebiasaan BAB atau pendarahan ringan
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan atau kelelahan yang tidak biasa
  • Nyeri anus bersama dengan demam, menggigil, atau keluarnya cairan dari anus
  • Pendarahan rektum yang signifikan, terutama jika merasa pusing

Penyebab anus sakit

Ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab anus sakit.

Beberapa penyebab mungkin lebih mengkhawatirkan daripada yang lainnya. Tapi untungnya, banyak yang bisa dikelola di rumah.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Ambeien Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab anus sakit yang penting diketahui:

1. Ambeien

Dilansir dari Very Well Health, ambeien adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di rektum.

Ambeien atau waris ini dilaporkan selama ini lebih sering terjadi pada wanita hamil, kelompok lansia, orang-orang yang duduk untuk waktu yang lama, dan orang-orang yang mengejan saat BAB.

Wasir adalah penyebab umum darah merah cerah keluar dari anus setelah BAB.

Selain pendarahan, penderita biasanya mengeluhkan rasa gatal di sekitar area anus atau rasa tidak nyaman saat BAB atau saat duduk.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi BAB Keras Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Jika gumpalan darah terbentuk di dalam ambeien (ambeien trombosis) tiba-tiba, nyeri dubur yang parah dapat terjadi.

2. Fisura ani

Fisura ani adalah robekan kecil di kulit pada pembukaan anus tempat tinja keluar.

Biasanya kondisi ini terjadi saat seseorang mengeluarkan feses yang keras adan besar ketika BAB.

Setelah fisura ani berkembang, sfingter anal internal (otot yang mengontrol pembukaan anus) sering mengalami kejang, membuatnya semakin sulit untuk BAB.

Rasa sakit dari fisura ani dapat terjadi dengan setiap BAB dan seringkali sangat parah dan tajam.

Rasa sakit yang tumpul dan berdenyut kemudian dapat mengambil alih dan berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam.

Jika Anda memiliki fisura ani, Anda mungkin juga melihat sedikit darah merah terang di tinja atau di kertas toilet saat Anda mengelapnya.

Baca juga: 4 Gejala Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com