Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Agregasi Trombosit, Tes untuk Mendeteksi Fungsi Trombosit

Kompas.com - 28/10/2021, 13:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Agregasi trombosit adalah tes darah untuk memeriksa ada tidaknya gangguan fungsi trombosit.

Perlu diketahui, trombosit adalah salah satu sel darah merah yang berfungsi untuk membekukan atau membentuk gumpalan darah.

Pembentukan gumpalan darah normal penting untuk menghentikan pendarahan ketika ada luka atau terjadi cedera, sehingga orang tidak kehabisan darah.

Baca juga: Selain Minum Jus Jambu, Ini 7 Cara Alami Naikkan Trombosit dengan Cepat

Apabila terjadi agregasi trombosit berlebih atau hiperagregasi trombosit, darah jadi cepat menggumpal. Imbasnya, terjadi pengentalan darah, sehingga risiko serangan jantung dan stroke jadi meningkat.

Sebaliknya, agregasi trombosit kurang atau hipoagregasi trombosit dapat membuat darah susah membeku, jadi tubuh rawan mengalami pendarahan.

Kapan seseorang perlu tes agregasi trombosit?

Melansir Healthline, dokter biasanya menyarankan orang untuk menjalani tes agregasi trombosit apabila ada gejala atau indikasi:

  • Pendarahan berlebihan
  • Tubuh gampang memar
  • Sering mimisan atau mengalami gusi berdarah terus-menerus
  • Ada darah dalam urine atau kotoran buang air besar
  • Punya keluarga dengan gangguan pendarahan
  • Penyakit autoimun, seperti lupus
  • Kelainan genetik, seperti sindrom bernard-soulier, penyakit von willebrand, trombastenia glanzmann, atau penyakit penumpukan trombosit
  • Efek samping obat yang memengaruhi fungsi trombosit
  • Penyakit kanker darah
  • Penumpukan urine di dalam darah karena penyakit ginjal atau uremia
  • Keguguran berulang

Baca juga: 8 Cara Menaikkan Trombosit secara Alami dan Medis

Persiapan tes agregasi trombosit

Tes agregasi trombosit dilakukan dengan pengambilan sampel darah di laboratorium kesehatan.

Dilansir dari laman resmi Bethsaida Hospital, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum Anda menjalani tes agregasi trombosit, antara lain:

  • Puasa 10 – 14 Jam, hanya boleh minum air putih
  • Tidak mengkonsumsi obat yang dapat memengaruhi hasi tes, seperti aspirin, penisilin, kortikosteroid, anti-inflamasi selama 10 hari menjelang tes
  • Tidak mengonsumsi makanan berlemak selama 8-10 jam sebelum tes
  • Tidak mengonsumsi minuman bersoda, cokelat, atau daging merah berlebihan menjelang tes

Jika dokter menyarankan Anda untuk mengambil tes agregasi trombosit untuk melihat ada tidaknya kondisi seperti hiperagregasi trombosit atau hipoagregasi trombosit, pastikan untuk memberitahukan obat yang sedang dikonsumsi.

Baca juga: 9 Penyebab Trombosit Turun, Tak Selalu DBD (Demam Berdarah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau