Beberapa ahli percaya bahwa peradangan menyebabkan akumulasi cairan di ruang interstitial (ruang antara sel-sel pembentuk lendir) dari hidung dan sinus.
Akhirnya, gravitasi menarik sel-sel berat ini ke bawah dan menghasilkan polip.
Para ilmuwan yakin kemungkinan pemicunya adalah infeksi bakteri atau virus, alergi, atau respons imun terhadap jamur.
Baca juga: 2 Penyebab Abses Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa bukti bahwa orang yang mengembangkan polip hidung memiliki respons sistem kekebalan yang berbeda dan penanda kimia yang berbeda di selaput lendir daripada mereka yang tidak mengembangkan polip.
Polip hidung paling sering muncul di dekat lubang sinus (di saluran hidung). Tapi, polip ini pada dasarnya dapat berkembang di mana saja di seluruh saluran hidung atau sinus.
Meskipun beberapa orang dapat mengembangkan polip tanpa masalah hidung sebelumnya, seringkali ada pemicu untuk mengembangkan polip.
Setiap kondisi yang memicu iritasi jangka panjang dan pembengkakan (peradangan) di saluran hidung atau sinus, seperti infeksi atau alergi kemungkinan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena polip hidung.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sering dikaitkan dengan pemicu atau penyebab polip hidung:
Ada beberapa bukti bahwa variasi genetik tertentu yang terkait dengan fungsi sistem kekebalan membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan polip hidung daripada orang lain.
Baca juga: 5 Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.