Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2021, 16:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diare adalah kondisi yang ditandai dengan buang air besar (BAB) encer hingga tiga kali sehari atau lebih.

Diare bukan hanya dapat menyebabkan perasaan lemas.

Sering bolak balik BAB juga dapat menyebabkan anus luka yang terasa perih dan panas seperti terbakar.

Baca juga: 3 Gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang Perlu Diwaspadai

Keluhan ini kemungkinan paling sering dialami oleh orang-orang dengan kondisi irritable bowel syndrome (IBS) dan inflammatory bowel disease (IBD).

Kebanyakan orang dewasa yang sehat lumrah mengalami diare sesekali.

Sementara, penderita IBS dan IBD bisa mengalami diare lebih sering dan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Cara mengatasi anus luka akibat diare

Tersedia sejumlah cara mengobati anus luka akibat diare yang bisa dijajal di rumah.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Jaga selalu kebersihan area anus

Setelah BAB, bersihkan area anus dengan lembut. Gunakan tisu basah atau tisu bayi sebagai pengganti tisu toilet.

Tisu dengan bahan-bahan seperti witch hazel atau lidah buaya dapat membantu.

Melansir Verywell Health, bahan-bahan ini dikatakan dapat menenangkan kulit yang meradang.

Jika menyeka lembut masih menyakitkan, cobalah untuk mempraktikkan mandi sitz.

Baca juga: 7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Didiagnosis Menderita IBS

Mandi sitz adalah mandi yang dilakukan dengan duduk di air hangat untuk meredakan nyeri di area anus.

Pancuran genggam di kamar mandi juga bisa digunakan untuk membersihkan anus.

Biarkan kulit mengering dengan sendirinya atau gunakan pengering rambut yang disetel pada suhu paling dingin.

2. Oleskan krim pelembab

Mengoleskan krim pelembab dipercaya bisa membantu mengurangi iritasi pada anus.

Krim ruam popok yang mengandung seng oksida dapat dipilih pada kasus ini.

Kirim ini bisa bekerja dengan baik ketika diterapkan pada kulit yang bersih dan kering.

Petroleum jelly atau krim vitamin A atau vitamin D juga bisa efektif digunakan.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Kering secara Alami

Oleskan lapisan tipis krim ini setiap kali setelah BAB atau mandi.

Jika peradangan yang terjadi di area anus dalam kondisi parah, krim mungkin bisa dioleskan sebelum BAB.

Sementara itu, siapa saja lebih baik bisa menemui dokter jika mengalami fisura ani atau kejang rektum.

Kejang rektum adalah rasa sakit atau kram yang tajam di rektum.

Tanyakan kepada dokter tentang obat resep seperti nitrogliserin topikal. Obat ini dilaporkan dapat meredakan kejang dan membantu kesembuhan anus luka.

3. Hindari mandi dengan air panas

Mandi dengan air panas dapat mengeringkan kulit dan bisa memperburuk keadaaan. Ini terutama benar jika terdapat luka atau robekan di anus akibat diare.

Perlu diingat juga bahwa merendam luka anus terlalu sering atau terlalu lama dapat memperlambat proses penyembuhan.

Di sisi lain, berendam sesekali dalam air hangat suam-suam kuku mungkin dapat membantu meredakan nyeri.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Ambeien Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Jika tidak ada luka atau robekan di anus, garam Epsom atau oatmeal koloid (oatmeal yang telah ditumbuk halus) bisa ditambahkan dalam air untuk tujuan pengobatan. Ini mungkin bisa menenangkan.

Hindari mandi dengan sabun mandi beraroma atau mengandung wewangi untuk bisa mengiritasi kulit di anus.

Setelah mandi, oleskan krim pelembab ke anus dan jaringan di sekitarnya. Ini akan membantu mengunci kelembapan.

4. Hindari duduk berlama-lama

Duduk untuk waktu yang lama bisa memperparah anus luka akibat diare.

Duduk dalam waktu lama dapat membuat jaringan stres dan menciptakan kelembapan. Hal ini bisa membuat infeksi lebih mungkin terjadi.

Seseorang yang harus bekerja di tempat duduk dalam waktu lama dapat mengakali kondisi itu dengan berbagai cara.

Misalnya, cobalah bergantian antara duduk dan berdiri setiap 30 menit atau lebih.

Baca juga: 6 Gejala Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Perlu Diwaspadai

Bantal yang dirancang khusus juga dapat digunakan. Bantalan ini bisa membantu mengurangi tekanan dan mencegah penumpukan kelembapan di area anus.

Bantalan wasir berbentuk donat adalah pilihan yang baik.

5. Perbanyak minum air putih

Melansir Medical News Today, diare dapat menyebabkan dehidrasi. Ini terutama benar jika itu kronis atau eksplosif.

Jadi cobalah untuk minum banyak air dan cairan hidrasi lainnya.

Menjadi terhidrasi dengan baik juga dapat menjaga kulit dari kekeringan.

Seseorang harus selalu minum setidaknya delapan gelas air putih per hari.

Jika mengalami diare, seseorang perlu minum lebih banyak.

Selain air putih, minuman olahraga yang kaya elektrolit juga dapat diminum.

Minuman ini dapat membantu menggantikan natrium, kalium, dan mineral penting lainnya yang hilang.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Namun, jangan minum terlalu banyak. Minuman olahraga seringkali mengandung banyak gula yang bisa malah merugikan kesehatan.

6. Hindari makanan pemicu diare

Beberapa makanan dapat memicu diare.

Beberapa juga dapat membuat feses menjadi lebih asam sehingga bisa memperparah anus luka.

Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita diare adalah:

  • Alkohol
  • Pemanis buatan, termasuk sorbitol dan manitol
  • Kopi dan minuman berkafein lainnya
  • Buah jeruk dan jus
  • Produk susu, terutama jika seseorang kesulitan mencerna produk susu
  • Makanan berlemak, termasuk daging merah, saus krim, dan kulit ayam
  • Gorengan
  • Makanan berserat tinggi, seperti biji-bijian, dan sayuran seperti kembang kol, brokoli, kubis Brussel
  • Makanan dengan FODMAP tinggi seperti bawang putih, bawang bombay, dan artichoke
  • Makanan pedas

Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai

Jika yakin memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten, seseorang mungkin juga perlu menghindari makanan yang mengandung gluten.

Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum dan biji-bijian lainnya.

Suplemen dan obat herbal juga dapat menyebabkan tinja berair atau asam.

Beberapa contoh termasuk:

  • Cabai cayenne
  • Ginseng
  • Glukosamin
  • Milk thistle

7. Cari pengobatan untuk diare yang dialami

Cara terbaik untuk membantu penyembuhan anus luka adalah dengan mengobati penyebab diare yang terjadi.

Tanyakan kepada dokter tentang obat anti-diare seperti Imodium (loperamide).

Imodium tidak menyebabkan sembelit, jadi obat ini mungkin bisa digunakan dalam jangka panjang.

Jika seseorang memiliki IBS sedang hingga berat, dokter mungkin akan meresepkan obat yang lebih kuat.

Contohnya meliputi:

  • Lotronex (alosetron)
  • Viberzi (eluxadoline)
  • Xifaxan (rifaximin)

Beberapa makanan juga dapat membantu menghentikan diare.

Baca juga: 13 Penyebab Diare Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Ini termasuk makanan hambar dan mengikat, seperti:

  • Saus apel
  • Pisang
  • Kentang rebus atau kukus
  • Roti
  • Sereal hangat, seperti oatmeal atau krim gandum
  • Nasi putih

Diet makanan hambar dapat membantu meringankan diare. 

Jika diare tidak kunjung hilang, cari bantuan dokter segera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau