KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes (demam tifoid) sama-sama ditandai dengan gejala demam.
Walaupun bisa membuat suhu tubuh melonjak, gejala demam berdarah dan tipes memiliki karakteristik yang berbeda.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kedua penyakit ini, kenali perbedaan gejala sampai cara mendeteksinya.
Baca juga: Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Covid-19
Ada beberapa perbedaan gejala demam berdarah dan tipes yang khas. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:
Demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda. Awalnya, penderita demam berdarah merasakan demam tinggi sampai di atas 38 derajat Celsius, suhu tubuh menurun, lalu bisa melonjak lagi.
Demam pada penyakit tipes awalnya tidak terlalu tinggi. Lalu, suhu tubuh baru merangkak naik bisa lebih dari 38 derajat Celsius. Demam penderita tipes suhunya lebih tinggi pada malam hari dan mulai turun di pagi atau siang hari.
Selain demam pelana kuda, gejala demam berdarah khas lainnya yakni muncul bintik-bintik merah. Gejala ini biasanya muncul setelah demam tinggi. Bintik merah akan tampak kentara ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah.
Sedangkan pada penyakit tipes, selain demam naik turun sepanjang hari, penderita umumnya juga mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.
Di luar gejala utama, penderita DBD biasanya juga merasakan gejala sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, sakit tenggorokan, batuk pilek, dan tidak enak badan.
Sedangkan gejala penyakit tipes lainnya yakni badan lemas, batuk, sakit tenggorokan, lidah berwarna putih, bibir kering, dan napas baunya tak sedap.
Baca juga: Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular?
Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes lewat pemeriksaan di laboratorium.
Jika ada indikasi gejala demam berdarah, dokter biasanya menyarankan tes darah untuk menakar jumlah trombosit.
Jika kadar trombosit menurun kurang dari 100.000/µl dan ada virus dengue terdeteksi, diagnosis biasanya mengarah pada penyakit demam berdarah (DBD).
Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi penyakit tipes yakni tes darah widal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah darah mengandung antibodi terhadap bakteri penyebab tipes Salmonella typhi atau tidak.
Jika hasil tes darah widal menunjukkan angka di atas 1/160, berarti seseorang positif menderita tipes.
Selain itu, penyakit ini juga dapat dideteksi dengan pemeriksaan kotoran buang air besar. Tinja penderita tipes biasanya mengandung bakteri penyebab tipes.
Jika Anda merasakan beberapa gejala demam berdarah atau tipes di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Untuk menentukan diagnosis pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien dengan gejala demam berdarah maupun tipes.
Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.