Sebuah studi menemukan bahwa tikus yang diberi biji ketumbar mengalami penurunan kolesterol LDL (jahat) yang signifikan dan peningkatan kolesterol HDL (baik).
Selain itu, banyak orang menemukan bahwa makan rempah-rempah pedas dan rempah-rempah seperti ketumbar membantu mereka mengurangi asupan natrium, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Dalam populasi yang mengonsumsi ketumbar dalam jumlah besar tingkat penyakit jantung cenderung lebih rendah, dibandingkan dengan orang-orang yang menjalani pola makan Barat (yang menggunakan lebih banyak garam dan gula).
Mengutip Organic Facts, bahan aktif dalam biji ketumbar diketahui dapat meningkatkan kesehatan kulit dengan menetralkan efek radikal bebas dan menurunkan tingkat stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat memicu gejala eksim, psoriasis, dan rosacea.
Mengutip Healthline, ketumbar mungkin memiliki beberapa manfaat terhadap kulit, termasuk untuk meredakan ruam ringan seperti dermatitis.
Dalam satu penelitian, ekstrak ketumbar gagal mengobati ruam bayi dengan sendirinya.
Namun, ekstrak ketumbar dapat digunakan bersama dengan senyawa penenang lainnya sebagai pengobatan alternatif.
Studi lain mencatat bahwa antioksidan dalam ekstrak ketumbar dapat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penuaan kulit yang dipercepat, serta kerusakan kulit akibat radiasi ultraviolet.
Selain itu, banyak orang menggunakan jus daun ketumbar untuk kondisi kulit, seperti berjerawat, pigmentasi, sifat berminyak, atau kekeringan.
Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: 7 Rempah-rempah dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Mengutip Healthline, gula darah tinggi merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Manfaat biji ketumbar baik dalam bentuk ekstrak dan minyak semuanya dapat membantu menurunkan gula darah.
Faktanya, orang yang memiliki gula darah rendah atau sedang mengonsumsi obat diabetes berhati-hati dengan ketumbar karena sangat efektif dalam menurunkan gula darah.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa biji ketumbar mengurangi gula darah dengan meningkatkan aktivitas enzim yang membantu menghilangkan gula dari darah.
Sebuah studi pada tikus dengan obesitas dan gula darah tinggi menemukan bahwa dosis tunggal (9,1 mg per pon berat badan atau 20 mg per kg) ekstrak biji ketumbar menurunkan gula darah sebesar 4 mmol/L dalam 6 jam.
Manfaat biji ketumbar itu mirip dengan efek obat gula darah (glibenclamide).
Sebuah studi serupa menemukan bahwa dosis yang sama dari ekstrak biji ketumbar menurunkan gula darah.
Selain itu, meningkatkan pelepasan insulin pada tikus penderita diabetes, dibandingkan dengan hewan kontrol.
Mengutip Healthline, salah satu manfaat biji ketumbar lainnya adalah dapat menjaga kesehatan otak karena memiliki sifat anti-inflamasi.