Banyak penyakit otak, seperti Parkinson, Alzheimer, dan multiple sclerosis, berhubungan dengan peradangan (inflamasi).
Suatu penelitian pada tikus menemukan bahwa ekstrak ketumbar melindungi mereka terhadap kerusakan sel saraf setelah kejang akibat obat.
Hal itu kemungkinan karena sifat antioksidannya.
Sebuah studi tikus mencatat bahwa daun ketumbar meningkatkan memori, menunjukkan bahwa tanaman mungkin memiliki aplikasi untuk penyakit Alzheimer.
Ketumbar juga dapat membantu mengelola kecemasan.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak ketumbar hampir sama efektifnya dengan Diazepam.
Diazepam adalah obat kecemasan umum, dalam mengurangi gejala penyakit otak.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap manusia.
Baca juga: 6 Manfaat Saffron, Rempah Paling Mahal di Dunia
Mengutip Healthline, manfaat biji ketumbar juga untuk melawan infeksi dan penyakit bawaan makanan, karena rempah ini mengandung senyawa antimikroba.
Dodecenal, senyawa dalam ketumbar yang dapat melawan bakteri, seperti Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan yang mengancam jiwa.
Di Amerika Serikat bakteri Salmonella mempengaruhi 1,2 juta orang setiap tahun.
Selain itu, suatu penelitian tabung rekasi mengungkapkan bahwa biji ketumbar adalah di antara beberapa rempah-rempah India yang dapat melawan bakteri yang bertanggung jawab untuk infeksi saluran kemih (ISK).
Studi lain menunjukkan bahwa minyak ketumbar harus digunakan dalam formulasi antibakteri karena kemampuannya untuk melawan penyakit bawaan makanan dan infeksi yang didapat di rumah sakit
Meskipun manfaat biji ketumbar banyak, efek samping dari makan biji ketumbar termasuk reaksi alergi, masalah hati, dan masalah perut.
Mengutip Organic Facts, jika alergi terhadap tanaman Apiaceae, mungkin kamu memiliki reaksi negatif terhadap biji ketumbar ini.
Selain itu, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah dengan fungsi hati dan sakit perut.
Makan biji ketumbar berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang tidak sehat, jadi pastikan untuk membatasi asupannya.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Kunyit bagi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.