Namun akhirnya, varian Beta disalip oleh varian Delta.
Mengutip Kompas.com, infeksi varian Beta dapat memicu gejala, seperti:
Baca juga: Tentang Covid-19 varian Omicorn yang Harus Kamu Tahu
Mengutip WebMD, varian Covid-19 Gamma yang memiliki kode P.1 pertama kali ditemukan pada November 2020 pada orang-orang Brasil yang telah berpergian ke Jepang.
Varian Gamma tampaknya lebih menular dari pada jenis virus sebelumnya dan memiliki potensi untuk menginfeksi orang yang sudah tertular sebelumnya.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa perubahan varian Covid-19 mungkin membantu varian Gamma menghindari antibodi untuk melawan virus corona.
Sebuah studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dapat menetralkan varian Gamma yang menyebar cepat.
Namun mengutip Kompas.com, tingkat keparahan varian Gamma diketahui cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19.
Infeksi varian Gamma dapat memicu gejala, seperti:
Baca juga: Minum Paracetamol setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Boleh atau Tidak?
Mengutip WebMD, varian Covid-19 Gamma yang memiliki kode B.1.617.2 ditemukan pertama kali di India pada Desember 2020.
Varian Delta ini menyebabkan lonjakan kasus yang sangat besar pada pertengahan April 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.