Beberapa penelitian telah menghubungkan varian ini dengan risiko kematian yang lebih tinggi, tetapi buktinya tidak kuat.
Mutasi pada varian Alpha ada pada protein spike, yang membantu virus menginfeksi inangnya.
Itulah yang menjadi target vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 tersebut membuat antibodi terhadap banyak bagian protein lonjakan.
Sehingga, tidak mungkin satu mutasi baru dalam varian Alpha akan membuat vaksin Covid-19 menjadi kurang efektif.
Mengutip Kompas.com, infeksi varian Alpha dapat memicu gejala, seperti:
Baca juga: Lebih Menular, Begini Cara Mencegah Varian Delta Plus
Varian Covid-19 Beta memiliki kode B.1.351 yang kasusnya pertama kali ditemukan pada Mei 2020 di Afrika Selatan dan Nigeria.
Mengutip WebMD, varian Beta tampaknya menyebar lebih mudah dari pada virus asli, tetapi tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih buruk.
Mengutip ABC News, Profesor Tony Cunningham co-director Center for Virus Research di Westmead Institute mengatakan varian Covid-19 Beta tidak "berjalan terlalu jauh", tetapi "kekhawatirannya adalah ia lebih tahan terhadap vaksin dari pada Alpha".
Misalnya, efektivitas vaksin Novavax turun dari 90 persen menjadi 60 persen terhadap Beta, tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.