Di AS, kasus varian Covid-19 Omicron pertama diidentifikasi di California. Sejak itu, varian tersebut telah dilaporkan di beberapa negara bagian lain.
Mengutip Kompas.com, salah satu dokter Afrika Selatan penemu varian Omicron bernama Angelique Coetzee mengatakan, 7 pasien varian Covid-19 Omicron di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dengan Delta.
Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan tersebut menambahkan bahwa pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan, seperti yang dilansir dari The Independent pada Senin (29/11/2021).
"Sebagiana besar dari mereka mengalami gejala yang sangat, sangat ringan, dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien darurat. Kami bisa merawat pasien ini secara konservatif di rumah," ujar Coetzee.
Coetzee yang juga menjabat di Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin mengatakan bahwa pasien Covid-19 varian Omicron tidak ada yang melaporkan anosmia (kehilangan indra penciuman atau perasa) dan tidak ada yang mengalami penurunan kadar oksigen (sesak napas).
Para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut terhadap varian baru Omicron yang dinilai lebih cepat menular dibandingkan berbagai varian lainnya.
Penularan varian Covid-19 Omicron lebih cepat 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus aslinya, dan 4 kali lipat dibandingkan dengan varian Delta.
Baca juga: Masalah Kulit yang Banyak Dialami Penderita Covid-19
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.