Mengutip Healthline, ketika seseorang melewatkan tidur 36 jam, gejala pada tubuh menjadi lebih intens.
Seseorang akan memiliki keinginan yang luar biasa untuk tidur.
Seseorang mungkin mulai mengalami microsleep atau periode tidur singkat, tanpa disadari. Microsleep biasanya berlangsung hingga 30 detik.
Bagian otak yang berbeda akan mengalami kesulitan berkomunikasi satu sama lain.
Kondisi ini sangat merusak kinerja kognitif seseorang, menyebabkan gejala seperti:
Seseorang juga lebih mungkin mengalami efek fisik, seperti:
Mengutip Casper, sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang tidak tidur selama 36 jam cenderung memiliki nafsu makan yang meningkat dan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Benarkah Tidur Tanpa Bantal Bermanfaat bagi Kesehatan?
Mengutip Healthline, kurang tidur selama 48 jam dikenal sebagai kurang tidur yang ekstrem.
Pada titik ini, bahkan lebih sulit untuk tetap terjaga. Seseorang lebih mungkin mengalami microsleep.
Seseorang bahkan mungkin mulai berhalusinasi, seperti melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
Efek lain yang mungkin terjadi:
Baca juga: 3 Cara Mudah Agar Kamu Bisa Tidur Nyenyak
Mengutip Healthline, setelah 3 hari kurang tidur, keinginan untuk tidur akan semakin buruk. Seseorang mungkin mengalami lebih sering microsleep lebih lama.
Kurang tidur akan secara signifikan merusak persepsi seseorang. Halusinasi seseorang mungkin menjadi lebih kompleks.
Selain itu, mungkin juga menunjukkan gejala:
Mengutip Healthline, persepsi seseorang tentang realitas akan sangat terdistorsi setelah kurang tidur selama 4 hari.