KOMPAS.com - Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merupakan kondisi yang terjadi ketika Anda memasuki tahap transisi dari terjaga ke tidur.
Kondisi ini yang mungkin menyebabkan Anda tidak dapat bergerak, berbicara, merasa tekanan, atau tersedak selama beberapa detik hingga menit.
Di Indonesia, kondisi ini sering kali disebut sebagai ketindihan yang diidetikkan dengan fenomena mistis atau klenik.
Baca juga: Fakta Medis Ketindihan, Bukan karena Makhluk Halus
Meskipun bukan kondisi berbahaya, kelumpuhan tidur dapat mengganggu kualitas hidup Anda akibat gangguan tidur kronis.
Kelumpuhan tidur umumnya disebabkan oleh terputusnya hubungan antara pikiran dengan tubuh yang terjadi saat tidur.
Oleh karena itu, Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia dapat mengalami kelumpuhan tidur.
Melansir Healthline, berikut faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, meliputi:
Tidur telentang maupun kurang tidur dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kelumpuhan tidur.
Selain itu, melansir WebMD, terdapat kelompok tertentu yang berisiko lebih tinggi mengalami kelumpuhan tidur daripada yang lain seperti:
Baca juga: Penyebab Ketindihan dan Cara Menghindarinya
Kelumpuhan tidur bukanlah keadaan darurat medis. Namun, mengenali gejalanya dapat memberikan ketenangan pikiran untuk Anda.
Pada dasarnya, karakteristik umum dari kelumpuhan tidur adalah ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara selama beberapa waktu.
Melansir Healthline, Anda mungkin juga mengalami gejala kelumpuhan tidur sebagai berikut:
Saat mengalami gejala di atas, kemungkinan juga akan disertai dengan gejala lainnya seperti:
Kondisi ini dapat berakhir dengan sendirinya atau ketika terbangun karena orang lain menyentuh atau menggerakkan tubuh Anda.
Segera periksakan diri Anda dengan dokter jika memiliki salah satu dari masalah berikut:
Baca juga: Kelumpuhan Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya, tidak selalu kondisi ini memerlukan pengobatan medis.
Namun, dokter akan memberikan jenis perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi yang mendasari terjadinya kelumpuhan tidur.
Menurut WebMD, perawatan kelumpuhan tidur mungkin termasuk:
Baca juga: Sleep Texting
Dilansir dari Healthline, Anda dapat meminimalkan gejala atau frekuensi kelumpuhan tidur dengan beberapa perubahan gaya hidup sederhana, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.