Kandungan kafein yang bersifat diuretik dalam cokelat bisa membuat si kecil sering ke toilet atau malah mengompol.
Baca juga: Keluar Flek Cokelat, Kapan Perlu Waspada?
Untuk balita atau anak kecil, rasa cokelat terkadang menjadi terlalu sulit untuk ditolak, membuat anak-anak mulai menangis ketika dilarang atau memilih makan cokelat dengan sembunyi-sembunyi.
Anak-anak secara alami sudah memiliki energi yang berlebih, tetapi energi itu bisa meningkat lagi ketika ia mengkonsumsi banyak gula.
Kandungan gula dalam cokelat meningkatkan kadar gula dan adrenalin dalam darah.
Ini akan menyulitkan anak kita tenang di satu tempat dan berkonsentrasi.
Mengkonsumsi banyak cokelat akan memberikan efek samping pada produksi insulin tubuh dan dapat menjadi dasar untuk memicu diabetes tipe 2 di usia dini.
Bukan hanya gula dan kafein yang terkandung di dalam cokelat yang perlu dikhawatirkan.
Lemak tinggi dari cocoa butter dan bahan lainnya dapat memberikan efek tidak sehat bagi tubuh anak.
Tubuh anak yang mendapatkan cokelat berlebih ditambah tidak berolahraga, sangat rentan terhadap risiko obesitas.
Baca juga: 4 Senyawa dalam Cokelat yang Bikin Kita Bahagia Saat Memakannya
Mengutip Parent Circle, orangtua dapat membelikan dan membiarkan anak makan cokelat dengan catatan:
Baca juga: 7 Manfaat Cokelat Hitam Bagi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.