Kondisi ini terjadi ketika ada pengetatan atau kejang parah pada arteri koroner, yang memiliki otot di dindingnya, dan ini dapat memotong aliran darah melalui arteri.
Baca juga: Gejala Gagal Jantung Stadium Akhir yang Perlu Diwaspadai
Ada juga banyak faktor yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Biasanya, penyebabnya merupakan akibat dari kondisi medis lain yang membuat jantung bekerja terlalu keras berupa cedera atau infeksi yang menyebabkan kerusakan pada jantung.
Gagal jantung dapat mempengaruhi sisi kiri dan kanan jantung.
Sisi kiri memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisi kanan mengumpulkan darah dengan kadar oksigen rendah dan memompanya ke paru-paru untuk memperoleh oksigen.
Gagal jantung lebih sering memengaruhi sisi kiri dan
Selain itu, gagal jantung juga memengaruhi fungsi jantung dalam memompa darah ke tubuh.
Ada dua jenis gagal jantung, yakni gagal jantung sistolik dan gagal jantung diastolik.
Gagal jantung sistolik terjadi ketika jantung tidak dapat berkontraksi secara efektif. Ini mungkin karena:
Sementara itu, gagal jantung diastolik terjadi ketika jantung terlalu kaku untuk berkontraksi sepenuhnya.
Ini berarti tidak dapat mengisi dengan cukup darah sehingga memompa lebih sedikit ke tubuh. Ini mungkin karena:
Dengan gagal jantung sisi kanan, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen yang cukup.
Biasanya kondisi ini terjadi karena gagal jantung sisi kiri.
Hal ini disebabkan penumpukan darah sehingga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke paru-paru.
Baca juga: 3 Gejala Serangan jantung Atipikal yang Harus Diwaspadai
Serangan jantung tidak selalu datang dengan gejala yang nyata.