Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan dan Minuman Penyebab Dehidrasi, Hindari saat Olahraga

Kompas.com - 09/01/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kita bisa tetap minum kopi, asalkan tidak setelah melakukan aktivitas yang menguras tenaga, seperti olahraga untuk memastikan cairan dalam tubuh aman.

4. Teh detoks

Mengutip Eat This, teh memiliki banyak polifenol dan antioksidan yang meningkatkan kesehatan.

Namun teh detoks ini sebenarnya justru bisa mnejadi penyebab dehidrasi dan menimbulkan risiko kesehatan tertentu, jika diminum disaat tidak tepat.

Kebanyakan teh detoks difungsikan untuk menurunkan berat badan, sehingga memiliki efek sebagai pencahar.

Jadi jika diminum setelah berolahraga atau dalam kondisi tubuh kekurangan cairan, maka semakin membuat tubuh dehidrasi.

Baca juga: 10 Makanan yang Justru Bikin Cepat Lapar dan Tidak Awet Kenyang

5. Minuman berenergi

Mengutip Eat This, sebuah penelitian menunjukkan bahwa asam amino dalam minuman berenergi memiliki efek menyerap cairan tubuh.

Penelitian dalam International Journal of Health Sciences menunjukkan bahwa minum minuman berenergi saat berolahraga dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

6. Alkohol

Mengutip Eat This, alkohol adalah minuman yang mengandung diuretik alami sama seperti minuman soda dan kopi.

Sehingga, minuman penyebab dehidrasi ini tidak tepat diminum terutama saat kondisi tubuh kekurangan cairan.

Baca juga: 10 Makanan yang Pantang bagi Penderita Penyakit Ginjal dan Diabetes

7. Makanan tinggi protein

Makan makanan berprotein tinggi adalah cara bagus untuk kenyang dan menguatkan otot, tetapi mengkonsumsi protein secara berlebihan dapat menjadi penyebab dehidrasi tubuh.

Mengutip Eat This, para peneliti dari University of Connecticut's Department of Nutritional Sciences telah membuktikan itu.

Peneliti tersebut meminta 5 mahasiswa atletnya untuk memgkonsumsi protein dalam jumlah rendah, sedang, dan tinggi, selama 4 pekan.

Status hidrasi para atlet dievaluasi dua mingguan.

Para peneliti menemukan bahwa ketika atlet mengkonsumsi jumlah protein tertinggi, fungsi ginjal mereka menjadi tidak normal.

Namun ketika mereka mengurangi protein, fungsi ginjal mereka kembali normal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau