Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Bumbu Dapur yang Bisa Bantu Berat Badan, Apa Saja?

Kompas.com - 27/01/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada sejumlah bumbu dapur yang tidak hanya berguna memberi cita rasa masakan, tetapi juga mampu menurunkan berat badan kita.

Berat badan adalah salah satu masalah yang sering menghantui penderita obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Berikut ini macam bumbu dapur yang berkhasiat menurunkan berat badan:

Baca juga: Bahaya Berat Badan Berlebihan Saat Hamil

1. Cabai

Ilustrasi cabai bubuk. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi cabai bubuk.

Mengutip Healthline, cabai mengandung senyawa capsaicin yang membuatnya memiliki cita rasa pedas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan metabolisme, meningkatkan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh sepanjang hari.

Capsaicin juga dapat mengurangi rasa lapar untuk mendorong penurunan berat badan. Asal tidak dikonsumsi berlebihan juga.

Satu studi kecil menemukan bahwa mengonsumsi kapsul capsaicin meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan asupan kalori total.

Studi lain pada 30 orang menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung capsaicin mengurangi kadar ghrelin.

Ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang rasa lapar.

Mengutip Origym Personal Trainer Courses, dalam cabai juga mengandung senyawa capsaicinoid yang disebut dihydrocapsiate.

Senyawa tersebut fungsinya mirip dengan capsaicin, yaitu utnuk mempercepat metabolisme tubuh.

Sebuah studi menemukan bahwa metabolisme peserta meningkat secara signifikan setelah 1 bulan mengonsumsi suplemen dihydrocapsiate.

Cabai dianggap mempercepat pembakaran kalori karena rasa pedasnya, yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh.

Hal itu membuat tubuh kemudian harus bekerja untuk mendinginkan diri, yang dalam prosesnya bisa menghabiskan energi, sehingga membakar kalori.

Baca juga: Tak Hanya Berat Badan Bertambah, Ini 5 Tanda Pola Makan Buruk

2. Jahe

Jahe merupakan akar tinggal yang bisa dikonsumsipixabay.com Jahe merupakan akar tinggal yang bisa dikonsumsi

Jahe adalah bumbu dapur yang berasal dari rimpang tanaman dan biasa untuk menghilangkan bau amis ikan dalam masakan.

Mengutip Healthline, jahe juga bermanfaat sebagai bahan alami pengobatan tradisional untuk berbagai gejala penyakit, yang salah satunya membantu menurunkan berat badan.

Satu ulasan dari 14 penelitian pada manusia menunjukkan bahwa suplemen dengan jahe secara signifikan menurunkan berat badan dan lemak perut.

Tinjauan lain dari 27 penelitian pada manusia, hewan, dan tabung reaksi juga menyimpulkan bahwa jahe dapat membantu menurunkan berat badan.

Sebab, jahe mampu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, sekaligus mengurangi nafsu makan dan penyerapan lemak.

Mengutip Origym Personal Trainer Courses, jahe mengandung senyawa yang dikenal sebagai shogaol dan gingerol.

Kedua senyawa itulah yang bertanggung jawab atas kekuatan kuratif jahe.

Gingerol memiliki efek anti-obesitas karena membantu tubuh mencerna makanan lebih cepat yang pada gilirannya mempercepat metabolisme.

Metabolisme yang lebih cepat berarti tubuh Anda membutuhkan lebih banyak kalori untuk berjalan secara efisien.

Jahe juga mengandung senyawa yang dikenal sebagai 6-Paradol yang telah terbukti efektif dalam mengatur suhu tubuh.

Tubuh menggunakan energi untuk mengatur suhu tubuh kita, baik menaikkan atau menurunkannya sesuai kebutuhan, yang berarti ada kegiatan membakar kalori untuk menjadikannya energi.

Selain senyawa aktif dalam jahe, jahe juga memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melawan stres oksidatif dalam tubuh.

Stres oksidatif adalah akar penyebab banyak penyakit termasuk penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan Alzheimer.

Baca juga: Tips Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

3. Oregano

Simpan bumbu rempah kering dalam wadah tertutup.SHUTTERSTOCK Simpan bumbu rempah kering dalam wadah tertutup.

Oregano adalah bumbu dapur yang biasanya digunakan untuk masak spageti.

Mengutip Healthline, oregano mengandung carvacrol, senyawa kuat yang dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan.

Satu studi mengamati tikus dengan kebiasaan makan makanan tinggi lemak yang mengandung carvacrol atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau